Kami
melakukan wawancara dengan Ibu Yati, penjual nasi uduk pada Senin, 14 September
2015
Berikut
percakapan wawancaranya :
Karima : Ibu, sejak kapan menjual usaha
nasi uduk?
Ibu Yati : Dari tahun 2002
Karima : Kira-kira dulu modal awal Ibu
jualan itu berapa sih?
Ibu Yati : Rp. 50.000
Karima : Oh.. Rp.50.000. Lalu kalau untung
dalam sehari kira-kira berapa?
Ibu Yati : Dibikin rata-rata Rp 20.000
Ningrum : Kalau boleh tahu, cara membuat nasi
uduk gimana sih?
Ibu Yati : Cara nasi uduknya diaron lalu dikasih santan sama salam
sereh gitu dan garam. Dah gitu aja.
Jadikan diaron dulu, ntar santan mendidih lalu salam sereh masukin dikeket.
Lalu kita naikin, terus dikukus.
Ningrum : Bagaimana tips Ibu agar usaha bisa
laku dari 2002?
Ibu Yati : Karena jualnya murah jadi miring
harganya sama teman-teman (pesaing lainnya)
Karima : Jadi, kesimpulannya agar
jualannya laku. Harganya bisa jadi lebih murah dari yang lain
Ibu Yati : Tapi masih ada untungnya
Karima : Iya, tetap ada untungnya
Kesimpulan
Ibu
Yati adalah seorang penjual nasi uduk yang memulai usahanya sejak tahun 2002
sampai saat ini. Modal awalnya yaitu Rp 50.000 ternyata berkeuntungan sekitar
Rp 20.000 per hari. Ibu Yati menjelaskan cara membuat nasi uduk yaitu awalnya
diaron (merebus sampai setengah matang) sampai santan mendidih lalu masukan
salam sereh kemudian kita angkat dan kukus. Selain itu, Ibu Yati memberitahu
bahwa tips agar usahanya tetap laku ialah dengan cara menjualnya dengan harga
murah dibanding pesaing lainnya.
keren banget kak wawancaranya
BalasHapusoriflameindonesia