TUGAS
KELOMPOK
1.
MASA UMAYYAH
1.1 Peta Daerah Perkembangan Islam Pada Masa
Kejayaan Bani Umayyah
Dalam upaya perluasan daerah
kekuasaan Islam pada masa Bani Umayyah, Muawiyah selalu mengerahkan segala
kekuatan yang dimilikinya untuk merebut kekuasaan di luar Jazirah Arab, antara
lain upayanya untuk terus merebut kota Konstantinopel. Ada tiga hal yang
menyebabakan Muawiyah terus berusaha merebut Byzantium. Pertama, karena kota
tersebut adalah merupakan basis kekuatan Kristen Ortodoks, yang pengaruhnya dapat
membahayakan perkembangan Islam. Kedua, orang-orang Byzantium sering melakukan
pemberontakan ke daerah Islam. Ketgia, Byzantium termasuk wilayah yang memiliki
kekayaan yang melimpah.
Pada waktu Bani Umayyah berkuasa,
daerah Islam membentang ke berbagai negara yang berada di benua Asia dan Eropa.
Dinasti Umayyah, juga terus memperluas peta kekuasannya ke daerah Afrika Utara
pada masa Kholifah Walid bin Abdul Malik , dengan mengutus panglimanya Musa bin
Nushair yang kemudian ia diangkat sebagai gubernurnya. Musa juga mengutus
Thariq bin Ziyad untuk merebut daerah Andalusia.
Keberhasilan Thariq memasuki
Andalusia, membuta peta perjalanan sejarah baru bagi kekuasaan Islam. Sebab,
satu persatu wilayah yang dilewati Thariq dapat dengan mudah ditaklukan, seperti
kota Cordova, Granada dan Toledo. Sehingga, Islam dapat tersebar dan menjadi
agama panutan bagi penduduknya. Tidak hanya itu, Islam menjadi sebuah agama
yang mampu memberikan motifasi para pemeluknya untuk mengembangkan diri dalam
berbagai bidang kehidupan social, politik, ekonomi, budaya dan sebaginya.
Andalusia pun mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Islam.
1.2 Kemajuan
dan Keunggulan Bani Umayyah
Di masa Bani Umayyah ini,
kebudayaan mengalami perkembangan dari pada masa sebelumnya. Di antara kebudayaan
Islam yang mengalami perkembangan pada masa ini adalah seni sastra, seni rupa,
seni suara, seni bangunan, seni ukir, dan sebaginya.
1.
Pada masa ini telah banyak bangunan hasil rekayasa umat Islam dengan mengambil pola Romawi,
Persia dan Arab. Contohnya adalah bangunan masjid Damaskus yang dibangun pada
masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik, dan juga masjid Agung Cordova yang
terbuat dari batu pualam.
2.
Seni sastra
berkembang dengan pesatnya, hingga mampu menerobos ke dalam jiwa manusia dan
berkedudukan tinggi di dalam masyarakat dan negara. Sehingga syair yang muncul
senantiasa sering menonjol dari sastranya, disamping isinya yang bermutu
tinggi.
3.
Dalam seni suara
yang berkembang adalah seni baca Al-Qur’an, qasidah, musik dan lagu-lagu yang
bernafaskan cinta. Sehingga pada saat itu bermunculan seniman dan qori’/
qori’ah ternama.
4.
Perkembangan seni
ukir yang paling menonjol adalah penggunaan khot Arab sebagai motif ukiran
atau pahatan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya dinding masjid dan
tembok-tembok istana yang diukur dengan khat Arab. Salah satunya yang masih
tertinggal adalah ukiran dinding Qushair Amrah (Istana Mungil Amrah), istana
musim panas di daerah pegunungan yang terletak lebih kurang 50 mil sebelah
Timur Amman.
5.
Dalam bidang ilmu
pengetahuan, perkembangan tidak hanya meliputi ilmu pengetahuan agama saja,
tetapi juga ilmu pengetahuan umum, seperti ilmu kedokteran, filsafat,
astronomi, ilmu pasti, ilmu bumi, sejarah, dan lain-lain.
6.
Pada ini juga, politik
telah mengaami kamajuan dan perubahan, sehingga lebih teratur dibandingkan
dengan masa sebelumnya, terutama dalam hal Khilafah (kepemimpinan), dibentuknya
Al-Kitabah (Sekretariat Negara), Al-Hijabah (Ajudan), Organisasi Keuangan,
Organisasi Keahakiman dan Organisasi Tata Usaha Negara.
7.
Kekuatan militer
pada masa Bani Umayyah jauh lebh berkembang dari masa sebelumnya, sebab
diberlakukan Undang-Undang Wajib Militer (Nizhamut Tajnidil Ijbary). Sedangkan
pada masa sebelumnya, yakni masa Khulafaurrasyidin, tentara adalah merupakan
pasukan sukarela. Politik ketentaraan Bani Umayyah adalah politik Arab, dimana
tentara harus dari orang Arab sendiri atau dari unsure Arab.
8.
Pada masa ini juga, telah dibangun Armada Islam yang
hampir sempurna hingga mencapai 17.000 kapal yang dengan mudah dapat menaklukan
Pulau Rhodus dengan panglimanya Laksamana Aqabah bin Amir. Disamping itu
Muawiyah juga telah membentuk “Armada Musin Panas dan Armada Musim Dingin”,
sehingga memungkinkannya untuk bertempur dalam segala musim.
9.
Dalam bidang
social budaya, kholifah pada masa Bani Umayyah juga telah banyak memberikan
kontribusi yang cukup besar. Yakni, dengan dibangunnya rumah sakit
(mustasyfayat) di setiap kota yang pertama oleh Kholifah Walid bin Abdul Malik.
Saat itu juga dibangun rumah singgah bagi anak-anak yatim piatu yang ditinggal
oleh orang tua mereka akibat perang. Bahkan orang tua yang sudah tidak mampu
pun dipelihara di rumah-rumah tersebut. Sehingga usaha-usaha tersebut
menimbulkan simpati yang cukup tinggi dari kalangan non-Islam, yang pada
akhirnya mereka berbondong-bondong memeluk Islam.
2.
MASA ABBASIYAH
2.1
Peta Daerah Perkembangan Islam Pada
Masa Kejayaan Bani Abbasiyah
Pada masa daulah Bani Abbasiyah ini wilayah islam sangat
luas,meliputi wilayah yang dikuasai oleh Bani Umayyah antara lain Saudi Arabia,
Yaman Utara, Yaman Selatan, Oman, Uni Emirat, Arab, Quait, Iraq, Iran,
Yordania, Palestina (Israel), Libanon, Mesir, Libia, Tunisia, az-Zajair,
Maroko, Spanyol, Afganistan, Pakistan.
Sikap politik daulah Abbasiyah berbeda dengan daulah Bani
Umayyah sebab dalam daulah Bani Abbasiyah pemegang kekuasaan lebih merata,bukan
hanya dipegang oleh bangsa Arab,tetapi lebih demokratis melihat bahwa kekuasaan
itu harus dibagi-bagi dalam segala kekuatan masyarakatnya,maka bangsa Persia
juga diberi kekuasaan begitu juga bangsa Turki dan lainnya.
2.2
Kemajuan-kemajuan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Kesenian
1.
Kemajuan di bidang Ilmu Pengetahuan
a.
Kemajuan di bidang Ilmu Agama
Ilmu
agama yang dimaksud disini adalah ilmu-ilmu yang muncul ditengah-tengah suasana
hidup keislaman berkaitan dengan agama dan bahasa Al Qur’an. Ilmu agama telah
berkembang sejak masa Dinasti Umayyah. Namun, pada masa Dinasti Abbasiyah ia
mengalami perkembangan dan kemajuan yang luar biasa. Masa ini melahirkan
ulama-ulama besar dan karya-karya yang agung dalam berbagai bidang ilmu agama.
2. Kemajuan di bidang
Teknologi
Pada tahun
765, fakultas kedokteran pertama didirikan oleh Jurjis Ibnu Naubakht. Sekitar
tahun 990 M, Ibnu Firnas seorang ilmuwan dari Andalusia (Spanyol ) memimpikan
bagaimana agar suatu saat manusia bisa terbang bebas di angkasa laksana burung,
dia terinspirasi kejadian Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw, tetapi dia berpikir
bahwa manusia biasa tak mungkin bisa naik Bouraq kendaraan Nabi Saw untuk Isra’
Mi’ raj, karena dia hanya manusia biasa, bukan seorang nabi.
Ibnu
Firnas ( Armen Firman ), mulai meneliti gerak aerodinamika, fisika udara, dan
anatomi burung dan kelelawar. Sampai pada suatu saat dia menciptakan sebuah
alat terbang seperti sayap kelelawar, lalu dia menaiki menara Masjid Cordoba,
disaksikan oleh ribuan orang di bawahnya, lalu dia melompat dan melayang
terbang sejauh kira-kira 3 km dan mendarat dengan selamat. Ribuan orang
bertepuk tangan atas ciptaannya. Sebaliknya masyarakat Eropa yang saat itu
sedang di era kegelapan, heboh sendiri karena menganggap Ibnu Firnas melakukan
sihir yang mereka saja belum pernah melihatnya. Alat terbang Ibnu Firnas inilah
yang menginspirasi Wright Bersaudara menciptakan pesawat terbang pada awal abad
19.
3.
Kemajuan di bidang Kesenian
a.
Senibudaya
a)
Seni Bahasa
b)
Kissah dan riwayat
c)
Drama
b.
Seni suara
a)
Penyusunan kitab musik
b)
Pendidikan musik
c)
Jenis musik
d)
Musik sufi
e)
Pabrik alat musik
f)
Para penyanyi
g)
Seni tari
c.
Seni rupa
a)
Seni pahat
b)
Seni ukir
c)
Seni sulam
d)
Seni lukis
3.
TOKOH KEJAYAAN ISLAM
No
|
Gambar
|
Nama
|
Hasil
penemuannya
|
1
|
|
Ibnu Rusyd (520‒595 H)
|
Karya-karya beliau antara lain: Kitab
Bidayat Al- Mujtahid (kitab yang membahas tentang fiqh), Kuliyat Fi At-Tib
(buku tentang kedokteran yang dijadikan pegangan bagi para mahasiswa
kedokteran di Eropa), Fasl al-Magal fi Ma Bain Al-Hikmat wa Asy-Syariat
|
2
|
|
Al-Ghazali (450‒505 H)
|
Di antara bukunya yang terkenal, yaitu
Ihya 'Ulum ad-Din, yakni membahas masalah-masalah ilmu akidah, ibadah,
akhlak, dan tasawwuf berdasarkan al- Qur'an dan hadis.
Dalam bidang filsafat, beliau menulis
Tahafut al-Falasifah (tidak konsistennya para filsuf). Al-Ghazali merupakan
ulama yang sangat berpengaruh di dunia Islam sehingga mendapat gelar Hujjatul
Islam (bukti kebenaran Islam).
|
3
|
|
AI-Kindi (805‒873 M)
|
Hasil karyanya di bidang-bidang
filsafat, logika, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, musik, dan
matematika
Beliau juga merupakan satu-satunya
filosof Islam dari Arab. Ia disebut Failasuf al-Arab (filosof orang Arab).
|
4
|
|
AI-Farabi (872‒950 M)
|
Al-Farabi menekuni berbagai bidang
ilmu pengetahuan, antara lain: logika, musik, kemiliteran, metafisika, ilmu
alam, teologi, dan astronomi. Di antara karya ilmiahnya yang terkenal
berjudul Ar- Royu Ahlul al-Mad3nah wa aI-Fad3lah (pemikiran tentang penduduk
negara utama).
|
5
|
|
Ibnu Sina (980‒1037 M)
|
Beliau belajar bahasa Arab, geometri,
fisika, logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran. Pada
usia 17 tahun, ia telah terkenal dan dipanggil untuk mengobati Pangeran
Samani, Nuh bin Mansyur. Beliau menulis lebih dari 200 buku dan di antara
karyanya yang terkenal berjudul Al-Qanun Fi At-Tibb, yaitu ensiklopedi
tentang ilmu kedokteran dan Al-Syifa, ensiklopedi tentang filsafat dan ilmu
pengetahuan.
|
6
|
|
Abu Bakar Muhammad bin
Zakaria ar-Razi atau dikenali sebagai Rhazes
|
Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan
yang menemukan penyakit “alergi asma”, dan ilmuwan pertama yang menulis
tentang alergi dan imunologi.
|
7
|
|
Abu Ali Muhammad al-Hassan
ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham
dikenal dengan nama Alhazen
|
Ia banyak pula melakukan penyelidikan
mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti
Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang
lain: Physics,Optics, Mathematics.
|
8
|
|
Bukunya yang terkenal berjudul Al-jabar Wal Muqobalah, kemudian
buku tersebut disalin oleh orang-orang barat dan sampai sekarang ilmu itu
kita kenal dengan nama Al-Jabar.
|
|
9
|
|
Muhammad Ibnu Zakaria
Al-Razi
|
Didalam penelitiannya pada waktu itu
Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi sudah menggunakan peralatan khusus dan secara
sistimatis hasil karyanya dibukukan, sehingga orang sekarang tidak sulit
mempelajarinya. Disamping itu Al-Razi telah mengerjakan pula proses kimiawi
seperti: Distilasi, Kalsinasi dan sebagainya dan bukunya tersebut merupakan
suatu buku pegangan Lboratorium Kimia yang pertama di dunia. Bidang lain:
Medicine, Ophthalmology, Smallpox , Chemistry, Astronomy.
|
10
|
|
Abul Wafa Muhammad Ibn
Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Buzjani
|
Salah satu kontribusinya dalam
trigonometri adalah mengembangkan fungsi tangen dan mengembangkan metode untuk
menghitung tabel trigonometri.
|
11
|
|
Piri Reis
|
pencipta peta dunia
terlengkap
|
12
|
|
Al Jahiz
|
menulis penelitian tentang ilmu hewan
(zoology) pertama kali
|
isi blognya bagus sekali kak
BalasHapusElever Media Indonesia