Rabu, 03 Mei 2017

Jamaludin Al-Afgani



Nama panjang beliau adalah Muhammad Jamaluddin Al Afghani, dilahirkan di Asadabad, Afghanistan pada tahun 1254 H/1838 M. Ayahanda beliau bernama Sayyid Safdar al-Husainiyyah, yang nasabnya bertemu dengan Sayyid Ali al-Turmudzi (seorang perawi hadits yang masyhur yang telah lama bermigrasi ke Kabul) juga dengan nasab Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib.

Pada usia 8 tahun Al-Afghani telah memperlihatkan kecerdasan yang luar biasa, beliau tekun mempela­jari bahasa Arab, sejarah, matematika, fil­safat, fiqh dan ilmu keislaman lainnya. Dan pada usia 18 tahun ia telah menguasai hampir seluruh cabang ilmu pengetahuan meliputi filsafat, hukum, sejarah, kedokteran, astronomi, matematika, dan metafisika. Al-Afghani segera dikenal sebagai profil jenius yang penguasaannya terhadap ilmu pengetahuan bak ensiklopedia.

Setelah membekali dirinya dengan seluruh cabang ilmu pengetahuan di Timur dan Barat (terutama Paris, Perancis), Al-Afghani mempersiapkan misinya membangkitkan Islam. Pertama-tama ia masuk ke India, negara yang sedang melintasi periode yang kritis dalam sejarahnya. Kebencian kepada kolonialisme yang telah membara dalam dadanya makin berkecamuk ketika Afghani menyaksikan India yang berada dalam tekanan Inggris. Perlawanan terjadi di seluruh India. Afghani turut ambil bagian dari periode yang genting ini, dengan bergabung dalam peperangan kemerdekaan India pada bulan Mei 1857. Namun, Afghani masih sempat pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.

Sepulang dari haji, Afghani pergi ke Kabul. Di kota ini ia disambut oleh penguasa Afghanistan, Dost Muhammad, yang kemudian menganugerahinya posisi penting dalam pemerintahannya. Saat itu, Dost Muhammad sedang mempertahankan kekuasaannya dengan memanfaatkan kaum cendekiawan yang didukung rakyat Afghanistan. Sayang, ketika akhirnya Dost terbunuh dan takhtanya jatuh ke tangan Sher Ali, Afghani diusir dari Kabul.

Meninggalkan Kabul, Afghani berkelana ke Hijjaz untuk melakukan ziarah. Rupanya, efek pengusiran oleh Sher Ali berdampak bagi perjalanan Afghani. Ia tidak diperbolehkan melewati jalur Hijjaz melalui Persia. Ia harus lebih dulu masuk ke India. Pada tahun 1869 Afghani masuk ke India untuk yang kedua kalinya. Ia disambut baik oleh pemerintah India, tetapi tidak diizinkan untuk bertemu dengan para pemimpin India berpengaruh yang berperan dalam revolusi India. Khawatir pengaruh Afghani akan menyebabkan pergolakan rakyat melawan pemerintah kolonial, pemerintah India mengusir Afghani dengan cara mengirimnya ke Terusan Suez yang sedang bergolak.

Di Mesir Afghani melakukan kontak dengan mahasiswa Al-Azhar yang terkagum-kagum dengan wawasan dan ide-idenya. Salah seorang mahasiswa yang kemudian menjadi murid Afghani adalah Muhammad Abduh. Dari Mesir, Afghani pergi ke Istanbul untuk berdakwah. Di ibu kota Turki ini Afghani mendapat sambutan yang luar biasa. Ketika memberi ceramah di Universitas Konstantinopel, salah seorang ulama setempat, Syaikhul Islam, merasa tersaingi. Ia segera menghasut pemerintah Turki untuk mewaspadai gagasan-gagasan Afghani. Buntutnya, Afghani didepak keluar dari Turki. Pada tahun 1871.

Afghani menjejakkan kakinya di Kairo untuk yang kedua kalinya. Di Mesir Afghani melanjutkan dakwahnya yang pernah terputus dan segera mempengaruhi para mahasiswa dan ulama Al-Azhar. Tetapi, pemberontakan kaum nasionalis Mesir pada tahun 1882 berujung pada tindakan deportasi oleh pemerintah Mesir yang mencurigai Afghani ada di belakang pemberontakan.

Afghani dideportasi ke India, tetapi tak lama ia sudah berada dalam perjalanan ke London, kota yang pernah disinggahinya ketika ia berdakwah ke Paris. Di London ia bertemu dengan Muhammad Abduh, muridnya yang ternyata juga dikucilkan oleh pemerintah Mesir.

Dari London, Afghani bertualang ke Moskow. Ia tinggal selama empat tahun di St. Petersburgh. Di sini pengaruh Afghani segera menjalar ke lingkungan intelektual yang dipercaya oleh Tsar Rusia. Salah satu hasil dakwah Afghani kepada mereka adalah keluarnya izin pencetakan Al-Quran ke dalam bahasa Rusia.

Afghani menghabiskan sisa umurnya dengan bertualang keliling Eropa untuk berdakwah. Bapak pembaharu Islam ini memang tak memiliki rintangan bahasa karena ia menguasai enam bahasa dunia (Arab, Inggris, Perancis, Turki, Persia, dan Rusia).

Afghani menghembuskan nafasnya yang terakhir karena kanker yang dideritanya sejak tahun 1896. Beliau pulang keharibaan Allah pada tanggal 9 Maret 1897 di Istambul Turki dan dikubur di sana. Jasadnya dipindahkan ke Afghanistan pada tahun 1944. Ustad Abu Rayyah dalam bukunya “Al-Afghani; Sejarah, Risalah dan Prinsip-prinsipnya”, menyatakan, bahwa Al-Afghani meninggal akibat diracun dan ada pendapat kedua yang menyatakan bahwa ada rencana Sultan untuk membinasakannya.


Pemikiran Jamaludin Al-Afgani tentang pembaruan Islam

Beberapa pemikiran Jamaludin Al-Afgani tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut:
  1. Kemunduran umat Islam tidak disebabkan karena Islam tidak sesuai dengan perkembangan zaman dan perubahan kondisi. Kemunduran itu disebabkan oleh beberapa faktor
  2. Untuk mengembalikan kejayaan pada masa lalu dan sekaligus menghadapi dunia modern, umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam yang murni dan Islam harus dipahami dengan akal serta kebebasan.
  3. Corak pemerintahan otokrasi dan absolut harus diganti dengan pemerintahan demokratis. Kepala negara harus bermusyawarah dengan pemuka masyarakat yang berpengalaman.
  4. Tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Pan Islamisme atau rasa solidaritas antarumat Islam harus dihidupkan kembali.

TUGAS BAHASA INDONESIA MENGAPRESIASIKAN SEBUAH FILM “3 IDIOTS’’





IDENTITAS FILM

Judul                : 3 Idiots
Sutradara         : Rajkumar Hirani
Produksi          : Vindu Vinod Chopra Production
Skenario          : Vindu Vinod Chop,Rajkumar Hirani, Abhijat
Genre               :  Comedy / Drama / Romance

Pemain             :  
  • Aami Khan sebagai Ranchoddas Shamaldas Chanchad (Rancho) / Phunsukh 'Chotte' Wangdu
  • R.Madhavan sebagai Farhan Qureshi
  • Sharman Joshi sebagai Raju Rastogi
  • Kareena Kapoor sebagai Pia Sahastrebuddhe
  • Boman Irani sebagai Viru Sahastrebuddhe (ViruS)
  • Omi sebagai Chatur
  • Sanjay Lafont sebagai Suhas
Cerita                : Rajkumar Hirani, Abhijat Joshi
Musik                : Shantanu Moitra, Atul Raninga, Sanjay Wandrekar
Editor               : Ranjeet Bahadur, Rajkumar Hirani
Penerbit             : Vindu Vinod Chopra Production
Tahun Tayang   : 25 Desember 2009                     
Durasi               :  ± 2 jam 43 menit




SINOPSIS FILM 3 IDIOTS

Film ‘3 Idiot’ bercerita tentang Farhan Qureshi (R. Madhavan), Raju Rastogi (Sharman Joshi), dan Rancchoddas "Rancho" Shyamaldas Chanchad (Aamir Khan). Mereka bertiga merupakan tiga sahabat yang sedang menempuh pendidikan di ICE (Imperial College of  Engineering). ICE merupakan salah satu perguruan tinggi yang terkenal dan sangat disegani di India. Film 3 Idiots, salah satu film bollywood yang belakangan ini sudah terkenal hampir ke seluruh dunia. Cerita yang inspiratif dan edukatif ini menarik untuk dikaji dan ditelisik lebih dalam lagi. Banyak nilai-nilai yang dapat dipetik dari film ini, diantaranya semangat untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
3 Idiots menceritakan tentang kisah persahabatan tiga orang mahasiswa engineering yang bernama Rancho, Farhan, dan Raju. Tokoh sentral dalam film ini, yaitu Rancho, adalah sosok yang cerdas dan memiliki cara pikir yang berbeda dengan orang kebanyakan, ia juga berani bertindak sesuai dengan caranya sendiri. Namun hal itu malah membuatnya dan dua orang sahabat setianya dipanggil idiot oleh orang lain.
Ceritanya sendiri bermula ketika Farhan menerima sebuah panggilan telepon dari rivalnya semasa kuliah yang bernama Cathur. Cathur mengabarkan Rancho yang telah lama menghilang pulang. Cathur meminta agar Farhan menemuinya di atap menara Imperial College of Engineering (ICE), tempat mereka kuliah dulu. Gara-gara kabar tersebut, Farhan pura-pura sakit dan membuat pesawat yang ditumpanginya mendarat darurat. Sebelum menemui Cathur di tempat yang dijanjikan, ia menjemput Raju, sahabatnya.
Sampai di atap menara ICE, Farhan dan Raju tidak menemukan Rancho, hanya ada Cathur seorang diri. Merasa ditipu, Farhan marah, dan Raju berusaha menenangkannya. Cathur kemudian menjelaskan maksudnya memanggil mereka ke tempat itu. Ia mengingatkan Farhan dan Raju pada taruhan yang telah mereka buat pada tanggal 5 September di tempat yang sama sepuluh tahun lalu. Sepuluh tahun yang lalu, Cathur menantang Rancho, untuk membuktikan siapa yang paling sukses di antara mereka.
Teringat akan taruhan tersebut serta ditambah dengan informasi terbatas yang dimiliki Cathur tentang keberadaan Rancho, dimulailah perjalanan mereka bertiga mencari Rancho. Dalam pencarian ini, Farhan mengalami flashback, ia teringat kembali akan sosok Rancho dan kejadian-kejadian yang mereka alami semasa kuliah. Susah, senang, sedih selama jadi mahasiswa di ICE (Imperial College of Engineering).
Banyak hal yang mereka alami semasa kuliah. Rancho adalah satu-satunya mahasiswa yang berani menentang Viru Sahastrabudhhe (virus) (Boman Irani), rektor ICE yang otoriter. Rancho menjadi ‘musuh’ bagi Virus, ia selalu menjadi sasaran kemarahan Virus. Hal ini juga berimbas pada Farhan dan Raju. Mereka sering mendapat masalah akibat ulah Rancho, diamarahi orang tua karena mendapat surat peringatan dari Virus, bahkan Raju sampai pernah mencoba bunuh diri karena tertekan. Namun ia masih berhasil diselamatkan dan sembuh dari kelumpuhan berkat usaha Rancho. Virus mau tak mau harus mengakui bahwa Rancho adalah mahasiswanya yang terbaik, terutama setelah Rancho mendapat peringkat pertama di salah satu mata kuliah yang membuatnya duduk berdampingan dengan Virus sebagai mahasiswa dengan peringkat terbaik di kelasnya. Selain itu, Rancho membantu persalinan putri Virus, kakak dari Pia anak terakhir dari Virus.
Dalam pencarian tersebut, mereka dikejutkan dengan fakta bahwa Rancho yang mereka kenal selama ini bukanlah identitas sahabat mereka yang sebenarnya. Rancho yang mereka kenal selama ini hanya seorang anak pelayan, tukang kebun yang disekolahkan oleh majikannya orang tuanya yang tak lain adalah menteri pada waktu itu dan ia bernama asli Chhote. Sedangkan Rancho yang asli adalah anak dari majikannya. Selama Rancho kuliah di ICE, Rancho yang asli tinggal di London. Ia tinggal menerima ijazah ICE saja atas namanya. Rancho asli memberikan alamat Rancho ‘palsu’ pada Farhan dan Raju.
Di tengah perjalanan Farhan teringat pada saat kuliah dulu. Ia teringat saat ia dan kedua temannya yang lain tengah mabuk, menyelundup ke rumah Virus yang tak lain adalah rektornya sendiri. Di rumah Virus, Farhan dan Raju berniat mendesak Rancho (Chhote) untuk mengungkapkan suara hatinya kepada Pia, anak Virus. Tibalah pada saat mereka tengah mabuk berat, Raju dkk mengencingi halaman rumah Virus. Paginya Virus marah besar kepada Raju karena Virus mengenal dengan cermat siapa orang yang semalam masuk ke rumahnya dengan diam-diam. Sampai akhirnya, Raju kena marah oleh Virus yang menyebabkannya dikeluarkan dari ICE sehingga membuatnya loncat dari gedung asramanya hingga menyebabkan ia dilarikan ke rumah sakit. Berbagai cara telah dilakukan Farhan dan Rancho (Chhote) untuk menyembuhkannya dari koma yang dideritanya akibat percobaan bunuh diri Raju. Mulai dari membelikan ibu Raju sari baru, membual tentang kakak Raju yang akan dinikahi Farhan, dll. Sampai akhirnya, usaha Rancho (Chhote) untuk menyembuhkan Raju Rastogipun tidak sia-sia. Raju kini tersadar dari koma yang dideritanya.
Sampai akhirnya tes wawancara pekerjaan itu tiba. Selama ini, hasil hobi memotret binatang milik Farhan ternyata dikirim secara diam-diam oleh Rancho (Chhote). Hal itu dilakukan tanpa sepengetahuan oleh Farhan. Hingga membuat Farhan terharu dan tak percaya kalau ternyata ia diterima bekerja menjadi fotografer, menjadi asisten seorang Andre Istvan. Farhan pun meminta izin kepada ayahnya untuk menjadi seorang fotografer. Farhan meyakinkan ayahnya sehingga membuatnya ayahnya luluh dan menerimanya, Farhan ia perbolehkan menjadi seorang fotografer. Berbeda dengan Raju, ia tengah mengikuti tes wawancara pekerjaan yang diikutinya. Pada awalnya, ia tak diterima di tes itu. Namun, kejujuran Raju membuatnya mendapatkan sebuah pekerjaan. 
Dari Shimla―tempat Rancho asli berada, mereka melanjutkan perjalanan ke Ladakh. Di tengah perjalanan mereka menjemput Pia, gadis yang dicintai Rancho yang kebetulan adalah putri Virus. Mereka ‘menculik’ Pia yang pada hari itu yang sebenarnya akan melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya, Sudas.
Di hari itu, Virus tak dapat mempercayai kalau Raju akhirnya mendapatkan sebuah pekerjaan. Ia mempunyai inisiatif yang buruk untuk menggagalkan hasil tes Raju dengan cara membuat soal yang berbeda. Pia mengetahui apa yang direncanakan oleh ayahnya. Sehingga membuatnya mengatakan kepada Rancho dan membuat Rancho mencuri soal itu untuk diberikannya kepada Raju. Dengan susah payah, soal itu diperolehnya. Hingga Virus mengetahui apa yang  dilakukan Rancho yang membuatnya mengeluarkan dan mengusir Rancho. Disaat yang sama, tengah terjadi banjir besar dan kakak Pia harus melahirkan. Dengan kondisi yang seadanya, dengan bantuan Pia yang tak lain adalah dokter, Ranchopun membantu persalinan kakak Pia pada waktu itu. Ketika bayi itu telah lahir, Viruspun sadar bahwasanya tidak boleh memaksakan kehendak untuk menjadi seorang Insinyur. Di saat yang bersamaan, Virus memberikan
Di tengah perjalanan mencari Rancho (Chhote) akhirnya mereka berhasil menemukan Rancho (Chhote). Ia mendirikan sebuah sekolah dasar di Ladakh. Terungkaplah identitas asli Rancho. Ternyata ia bernama Phunsuk Wangdu ilmuwan dengan ratusan hak paten yang mengadakan kontrak kerjasama dengan Cathur. Cathur yang belum mengetahui hal tersebut awalnya merasa dialah yang memenangkan pertaruhan mereka, namun setelah tahu, ia menjadi malu dan meminta Rancho―atau Wangdu―agar tidak membatalkan kontrak dengan perusahaannya. Ceritapun berakhir, akhirnya Pia dan Phunsuk Wangdu bersatu.








MENGANALISIS FILM 3 IDIOTS

UNSUR INTRINSIK
1.     Tema

Film 3 Idiots ini mempunyai tema yaitu persahabatan dan pendidikan karena film ini menceritakan tentang 3 orang sahabat (Rancho, Farhan, dan Raju) yang tengah menempuh pendidikan tinggi di ICE (Imperial College of  Engineering) dimana universitas tersebut merupakan salah satu universitas terbaik yang ada di India. Hal tersebut diperkuat oleh Rancho yang ingin mengajarkan bahwasanya belajar tak melulu soal akademis, nilai.  Pelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

2.     Tokoh dan Penokohan

ü  Rancchoddas Shyamaldas Chanchad/ Phunsuk Wangdu / Chhote
Diceritakan bahwasanya watak Chhote merupakan sosok yang pintar, suka menolong sesama teman, peduli, tegas, perhatian, cerdas, cerdik, kreatif, dan anak yang hebat. Dia bukanlah anak orang kaya, dia adalah anak yang berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Sejak kecil Rancho senang belajar. Namun disisi lain dia adalah anak yang usil, jail, suka menyelinap, dan rendah hati.
ü  Farhan Qureshi
Farhan merupakan sahabat yang baik bagi Rancho dan Raju. Ia seorang anak yang penurut terhadap orang tua.
ü  Raju Rastogi
Anak dari keluarga yang kurang mampu. Dia seorang penakut, ia sempat bunuh diri karena diancam akan dikeluarkan. Raju juga orang yang ceroboh. Dia tipe orang yang berhati-hati dalam mengambil suatu keputusan.
ü  Viru Shastrabudi
Seorang Rektor ICE yang sangat pandai. Dia juga serba tahu dan mau mencari tahu apa yang belum dia ketahui. Namun dia orangnya keras kepala, tidak mau kalah, orang yang kompetitif, egois, tidak mau disalahkan karena merasa ia benar, dan tidak mau mendengarkan orang lain.
ü  Pia
Gadis yang baik, rendah hati, mau membantu pengobatan ayah Raju yang tengah sekarat, berkat Pia juga ia berhasil memandu Rancho melalui persalinan kakak Pia.
  
ü  Cathur Ramalingam
Teman seangkatan dari Rancho, Raju, dan Farhan. Ia berwatak sombong, pandai (dalam hal belajar) meski kepandaiannya terkadang dilakukan karena bertujuan menghancurkan orang lain. Namun dia juga  tipe orang yang suka menjerumuskan, banyak bicara, tidak mau disalahkan dan suka pamer.
ü  Suhas
 Calon tunangan Pia. Ia orang yang sombong, suka pamer, semua baginya dinilai dengan uang.

3.     Latar

1)      Latar Tempat
ü  Bandara
pada saat Farhan menerima telepon, ia tengah ada di dalam pesawat, dan ia pura-pura sakit agar diturunkan dari pesawat
ü  Asrama
pada saat Rancho dkk tengah di asrama, baik itu di dalam kelas dalam proses belajar mengajar ataupun tengah berada di kamar, dan di kamar mandi.
ü  Rumah Pia/ Virus
Pada saat Rancho bertaruh dengan Farhan dan Raju ia mengatakan bahwa ia akan menyatakan cintanya kepada Pia. Akhirnya, berakhir dengan peristiwa kejar-kejaran dengan Virus karena 3 orang sahabat itu mengencingi rumah Virus.
ü  Rumah Sakit
pada saat Rancho sedang menolong orang tua Raju yang tengah sekarat dengan dibantu pertolongan dari Pia.
ü  Pusat Pembelanjaan
pada saat Pia tengah dibelikan sebuah jam tangan oleh Suhas. Pada saat itu juga ia melihat Rancho dan memarahinya.
ü  Sekolah dasar di Ladakh
Di tengah perjalanan mencari Rancho (Chhote) akhirnya mereka berhasil menemukan Rancho (Chhote). Ia mendirikan sebuah sekolah dasar di Ladakh
                                            
2)      Latar Waktu
ü  5 September (hari ini)
“10 tahun dari sekarang kita bertemu di tempat ini” kata Chatur.
ü  5 September (10 tahun kemudian)
pada saat Chatur menelepon Farhan dan Raju. Ia memberitahukan kabar tentang Rancho, dan bersama-sama mencari Rancho.

ü  31 januari, 1978 Pukul 5.15
Diketahui sebagai hari kelahiran Farhan.

3)      Latar Suasana
ü  bangga
pada saat Farhan, Raju, Rancho dapat diterima menjadi salah satu mahasiswa di universitas terbaik yang ada di India, ICE (Imperial College of Engineering.
ü  sedih
suasana ini tercipta pada saat Joy Lobo meninggal karena bunuh diri.
ü  tegang
terjadi pada saat Farhan yang ketika itu dimarahi oleh ayahnya karena ia tidak boleh menggeluti bidang fotografer.
ü  senang
pada saat mereka dapat bertemu dengan sahabat lamanya, Chotte, Phunsukh Wangdhu.
ü  mengharukan
pada saat Farhan meminta restu kepada ayahnya untuk menjadi fotografer. Seperti yang diketahui, ayah Farhan tidak menginzinkan anaknya menjadi seorang fotografer, dan ayahnya bersikeras meminta Farhan untuk menjadi seorang insinyur. Tetapi, dengan debat panjang dengan ayahnya, ia akhirnya direstui untuk menjadi seorang fotografer 

4.     Sudut  Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam film 3 Idiotsini adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Dimana sudut pandang Farhan sebagai tokoh ‘yang serba tahu’ ia mempunyai andil yang besar tentang jalannya cerita dalam film. Ia berperan sebagai penentu jalan cerita.

5.     Alur
Alur yang digunakan dalam film 3 Idiots ini adalah alur campuran. Dimana terdapat banyak flashback atau ingatan yang dilakukan oleh tokoh Farhan dalam mengingat masalalunya dulu pada saat ia masih menempuh pendidikan di ICE (Imperial College of Engineering) bersama kedua sahabatnya, Rancho dan Raju.

6.     Gaya Bahasa
Gaya bahasa  dan penceritaan dalam film dikemas dengan menggunakan gaya bahasa yang khas, yakni dengan menambahkan unsur tradisional didalamnya seperti bahasa Sansekerta (india murni).


7.     Amanat

Banyak amanat yang termasuk kata mutiara dalam film 3 idiots yaitu
ü  Jika terlintas pikiran bodoh di otakmu, pandang foto orang tuamu dan bayangkan apa yang akan terjadi pada senyum mereka jika kau mati.
ü  "Seberapa besarpun masalah, yakinkan hatimu bahwa semua pasti baik baik saja, dgn begitu hatimu bisa tenang"
ü  "Hidup ini seperti perlombaan, kalau kalian tidak cepat, kalian akan kalah"
ü  "Hati kita itu mudah takut. Yang  penting bagaimana cara kita meyakinkan hati kita jika semua itu pasti akan baik-baik saja"
ü  "Melihat teman kita tidak lulus itu sangat menyedihkan. Tapi lebih menyedihkan jika dia jadi yg terbaik."
ü  “Itulah akibatnya bila menghafal tanpa memahami. Kau akan menghabiskan 4tahun untuk belajar  dan  40 tahun untuk menyesali"
ü  "Buat yang menjadi hobimu, menjadi pekerjaanmu, dengan begitu kau akan bekerja seperti bermain."
ü  "Orang yang belajar demi pengetahuan, bukan sekedar ijazah, adalah orang yang luar biasa"
ü  "Sangat mudah memberi nasehat, tapi sulit menjalaninya"
ü  "Jadilah apa pun yang kau suka, apa pun menurut hatimu"
ü  "Ilmu pengetahuan bisa didapat di mana saja. Di manapun bisa kau peroleh, maka raihlah itu”
ü  "Persahabatan adalah hal terbesar dalam kehidupan manusia"
ü  "Jika takut akan masa depan, mana bisa jalani hidup"
ü  "Jika akan lulus, harus atas kemampuan sendiri! Jika tidak, tak masalah jika gagal"
ü  "Belajarlah sesuai bakatmu!"
ü  Berkata jujur sesuai keadaan
ü   "Jika aku punya sedikit keberanian, maka hidup ini akan berbeda"
ü  Ujian masih ada banyak kesempatan. tapi ayahmu cuman ada satu"

UNSUR EKSTRINSIK
1.     Nilai yang terkandung dalam Film 3 Idiots

ü  Nilai Pendidikan
Rancho yang ingin mengajarkan bahwasanya belajar tak melulu soal akademis, nilai. Pelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Ia pun ingin mengajarkan kepada Virus, selaku rektornya dengan berkata,“saya mengajari anda, bagaimana caranya mengajar. Dan saya yakin suatu saat nanti anda akan memahaminya. Karena saya tidak akan melepaskan tangan murid saya yang lemah. Belajar bisa dimanapun, selagi bisa, raihlah!”.
ü  Nilai Sosial dan Nilai Moral
Dari film ini nilai social dapat dilihatpada saat ayah Raju mengalami sakit parah sehingga Rancho dan Pia harus menolong segera. Pia mengingatkan besok mereka ujian sebaiknya mereka pulang. Rancho menolak sebab ujian bisa kapan saja dan orang tua hanya ada  satu.
Adapun nilai moral ini adalah jangan meremehkankemampuan orang lain diketahui Virus bersumpah jika 2 teman Rancho yaitu Farhan dan Raju mendapatkan pekerjaan maka dia akan mencukur kumisnya yang pada akhirnya Farhan dan Raju mendapatkan pekerjaan.
ü  Nilai Keagamaan
Dalam film, nilai keagamaan dapat dilihat pada saat mahasiswa ICE tengah menghadapi ujian. Berdoa kepada Tuhan untuk meminta pertolongan dalam hal belajar memang baik, namun ada kalanya berdoa tidak hanya dilakukan pada saat kita butuh semata, melainkan setiap hari dan setiap saat.
Mengingat Tuhan tidak hanya dilakukan pada saat kita tengah mengalami kesulitan semata, namun mengingat Tuhan sebaiknya dilakukan pada saat senang maupun sedih.

2.     Kelebihan dan kelemahan dalam Film 3 Idiots
Film yang mengupas kritik mengenai sistem pendidikan di India yang disuguhkan melalui cerita remaja, bernada kritis dan dibungkus unsur komedi dan drama. Selain itu film ini sangat memotivasi. Kesan lain yang ingin disampaikan dalam film ini adalah milikilah kepercayaan pada diri sendiri. Jadilah orang yang memahami kemampuan diri sendiri dan maksimalkan potensi yang ada, niscaya kesuksesan akan menyertai.
Selain memberikan beberapa kritik dan pelajaran penting seputar dunia pendidikan, film ini juga memiliki beberapa kelemahan. Tapi jika dilihat dari penontonnya yang dibawah umur, unsur adegan ciuman saat Pia menemukan Rancho di pantai harus disensor. Penggunaan bahasa India yang bercampur dengan bahasa Inggris berdialek India menjadi hal yang cukup menggelikan sekaligus terdengar aneh. Penggunaan bahasa India memang sudah menjadi tradisi, namun penonton sekali lagi dibuat bingung karena logat/dialek pemain yang menggunakan kedua bahasa, yakni bahasa Inggris dan India tidak disertakan terjemahan, pada saat pemain menggunakan dialog bahasa India.