Kamis, 12 November 2015

Ekonomi Inflasi SMA Kelas XI




 EKONOMI INFLASI SMA KELAS XI




1.     Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan. Kenaikan itu berlangsung dalam jangka panjang. Adapun inflasi berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.

2.     Jenis Inflasi

a.      Berdasar keparahannya
·         Inflasi ringan
 Inflasi ringan adalah inflasi yang masih berada di bawah satu digit atau di bawah 10% setahun.
·         Inflasi sedang
Inflasi sedang adalah inflasi yang berada di sekitar 10-30% per tahun
·         Inflasi berat
Inflasi berat adalah inflasi yang mencapai 30-100% per tahun.
·         Inflasi sangat berat
Inflasi ini lebih dari 100% per tahun. 

b.      Berdasar sumbernya
·         Dari luar negeri
Inflasi ini terjadi karena ada kenaikan harga di luar negeri.
·         Dari dalam negeri
Inflasi yang bersumber dari dalam negeri dapat terjadi karena pencetakan uang baru oleh pemerintah atau penerapan anggran defisit.
c.       Berdasar penyebabnya
·         Karena kenaikan permintaan
Keniakan permintaan terkadang tidak dapat dipenuhi produsen. Oleh karena itu, harga-harga akan cenderung naik. Hal ini sesuai dengan hokum ekonomi, “Jika permintaan naik sedangkan penawaran tetap maka harga cenderung naik”
·         Karena kenaikan biaya produksi
Kenaikan biaya produksi mengakibatkan harga penawaran barang naik sehingga dapat menimbulkan inflasi.
3.     Asal terjadi inflasi

A.     Luar Negeri (Imported Inflation)
Inflasi ini terjadi akibat adanya kenaikan harga di luar negeri yang menyebabkan kenaikan harga di dalam negeri. Inflasi semacam ini biasanya dialami negara-negara berkembang yang sebagian bahan bakunya berasal dari luar negeri. Inflasi semacam ini terjadi karena adanya aktivitas perdagangan internasional yang melibatkan dua negara atau lebih.
B.      Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Inflasi ini semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor dalam negeri, antara lain :
·         Terjadi defisit anggaran secara terus menerus.
·         Terjadi gagal panen.
·         Kredit untuk keperluan produksi dibatasi.

4.     Penyebab Inflasi

a.      Inflasi karena kenaikan permintaan (demand pull inflation)
1.jpg
Kenaikan permintaan menggeser kurva D menuju D1, sementara penawaran tetap (S). Titik keseimbangan baru (B) pada harga P1 dan jumlah Q1
b.      Inflasi karena biaya produksi (cost-pull inflation)
2.jpg
Ketika biaya produksi naik, sementara permintaan tetap, maka jumlah yang ditawarkan berkurang. Kurva penawaran S bergeser ke S1. Pada titik keseimbangan baru (B) , harga meningkat menjadi P1.
c.       Inflasi karena jumlah uang beredar bertambah
Jika jumlah barang tetap, sementara jumlah uang beredar bertambah, maka harga-harga akan naik.
                                            
5.     Cara Mengatasi Inflasi
Beberapa kebijakan pemerintah dalam menekan tingkat inflasi:
1.      Kebijakan Moneter
Kebijakan ini adalah kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang dengan cara mengendalikan pemberian kredit oleh Bank Umum kepada masyarakat.
Alat-alat kebijakan moneter:
1.      Politik Diskonto (Discount Policy)
Politik diskonto adalah politik Bank Sentral untuk memengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan tingkat bunga.
2.      Politik Pasar Terbuka (Open Market Policy)
Politik Pasar Terbuka adalah politik Bank Sentral untuk membeli dan menjual surat-surat berharga.
3.      Politik Persediaan Kas (Cash Ratio Policy)
Politik Persediaan Kas adalah Politik Bank Sentral untuk memengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan perbandingan minimum antara uang tunai yang dimiliki oleh bank umum dengan uang giral yang boleh dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan.

2.      Kebijakan Fiskal
1.      Pengaturan Pengeluaran Pemerintah
Menjaga penggunaan anggaran negara sesuai dengan perencanaan
2.      Peningkatan Tarif Pajak
Meningkatkan tarif pajak agar penghasilan rumah tangga berkurang dan daya beli masyarakat berkurang
3.      Peningkatan Pinjaman Pemerintah
4.      Meningkatkan pinjaman pemerintah dengan jalan tanpa paksaan atau dengan pinjaman paksa.


     
6.     Dampak Inflasi

·         Terhadap pendapatan: inflasi dapat menguntungkan produsen namun merugikan seseorang yang pendapatannya tetap
·         Terhadap ekspor: harga barang ekspor semakin mahal sehingga daya saing berkurang
·         Terhadap minat orang untuk menabung: pendapatan riil berkurang karena jumlah bunga berkurang karena inflasi
·         Terhadap kalkulasi harga pokok: harga yang ditetapkan dapat terlalu kecil atau terlalu besar
·         Dampak inflasi terhadap pengangguran




Suatu negara yang berusaha menghentikan laju inflasi yang tinggi, berarti pada saat yang sama akan menciptakan pengangguran. Untuk melihat laju inflasi dengan tingkat pengangguran, dapat diperlihatkan dalam Kurva Philips:
Keterangan Gambar:
·         Kurva philip adalah kurva yang menggambarkan hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran.
- Semakin tinggi tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran semakin rendah
- Semakin rendah tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran semakin tinggi
·         Pada titik E, tingkat inflasi nol dan pengangguran ada tingkat pengguna tenaga kerja penuh (full employment)
·         Pada titik A, tingkat inflasi negatif (deflationary gap), tingkat pengangguran lebih tinggi
·         Pada titik B, tingkat inflasi positif (inflationary gap), tingkat pengangguran lebih rendah.

3 komentar:

  1. Sebaiknya di tambah cara menghitung inflasi . agar lebih lengkap ..

    Terima kasih .
    Sangat membantu.

    BalasHapus