KATA PENGANTAR
Pertama-tama
kami panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menulis makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan tanpa ada hambatan yang berarti. Shalawat serta salamnya semoga
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabatnya,
dan juga kepada kita semua selaku umatnya yang insya Allah selalu mengikuti
ajaran sunahnya.
Makalah ini merupakan hasil observasi dan merupakan salah satu persyaratan
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran “ Pendidikan
Agama Islam “ di SMA NEGERI 58 Jakarta.
Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, dan jauh
dari sempurna, itu di karenakan keterbatasan yang kami miliki, karena kami
masih tahap belajar. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhirnya
kepada ALLAH lah kami pasrahkan semua,karena kebenaran hanyalah milik-Nya.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca
sekalian Terutama untuk kelas kami tercinta.
Jakarta, 9
November 2013
Penyusun Makalah
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
………………………………………………………………………………….1
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………...2
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang …………………………………………………………………………….….3
1.2 Rumusan
Masalah………………………………………………………………………….….3
1.3 Tujuan
Penulisan………………………………………………………………………………3
Bab II Pembahasan
2.1 Masa
Kejayaan Islam yang Dinantikan Kembali……………………………………………...4
2.2 Periodisasi Sejarah Islam
……………………………………………………………………..4
2.2 Masa Kejayaan Islam …………………………………………………………………..……..6
2.3 Tokoh-Tokoh
pada Masa Kejayaan Islam ……………………………………………………7
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………...……………9
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti perabadan lain, Islam juga
mengalami beberapa periode dalam sejarah. Ada satu periode dimana Islam bisa
menunjukan eksistensinya di Eropa bahkan dunia. Periode tersebut terjadi pada
saat para filsuf, ilmuwan, dan insinyur muslim bisa memberikan banyak
konstribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan. Mereka melakukannya
baik dengan menjaga tradisi yang telah ada maupun dengan menciptakan
penemuan-penemuannya sendiri.
Sebaliknya, bangsa Eropa waktu itu justru sedang berada di zaman kegelapan (dark ages), dimana dominasi gereja sangatlah besar sehingga setiap kebenaran (ilmu pengetahuan) harus sesuai dengan paham gereja. Apabila ada yang menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan gereja, maka akan mendapatkan hukuman bahkan sampai dibunuh. Hal tersebut menyebabkan terisolasinya ilmu pengetahuan dari manusia. Padahal sekitar tahun 300 SM, peradaban Eropa sudah dibangun sedemikian rupa oleh bangsa Yunani dan Romawi. Ilmuan-ilmuan Yunani mengembangkan filsafat, sementara orang Romawi mengembangkan birokrat.
Ketika Eropa sedang berada dalam masa kegelapan, masyarakat Islam justru mengalami kemajuan dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Mereka mengambil ilmu-ilmu yang ada di Yunani dan Romawi kemudian diterjemahkan dalam bahasa Arab. Selain itu, perkembangan Islam juga dihubungkan dengan letak geografis. Sebelum Islam datang, kota Mekah merupakan pusat perdagangan di Jazirah Arab, Nabi Muhammad SAW sendiri juga berasal dari golongan pedagang. Tradisi Ziarah Mekah membuat kota itu menjadi pusat pertukaran gagasan dan barang. Pengaruh yang dipegang oleh para pedagang muslim dalam jalur perdagangan Afrika-Arab dan Asia-Arab sangat besar dan penting. Hal tersebut membuat peradaban Islam tumbuh, berkembang dan meluas dengan berdasarkan perekonomian dagangnya.
Sebaliknya, bangsa Eropa waktu itu justru sedang berada di zaman kegelapan (dark ages), dimana dominasi gereja sangatlah besar sehingga setiap kebenaran (ilmu pengetahuan) harus sesuai dengan paham gereja. Apabila ada yang menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan gereja, maka akan mendapatkan hukuman bahkan sampai dibunuh. Hal tersebut menyebabkan terisolasinya ilmu pengetahuan dari manusia. Padahal sekitar tahun 300 SM, peradaban Eropa sudah dibangun sedemikian rupa oleh bangsa Yunani dan Romawi. Ilmuan-ilmuan Yunani mengembangkan filsafat, sementara orang Romawi mengembangkan birokrat.
Ketika Eropa sedang berada dalam masa kegelapan, masyarakat Islam justru mengalami kemajuan dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Mereka mengambil ilmu-ilmu yang ada di Yunani dan Romawi kemudian diterjemahkan dalam bahasa Arab. Selain itu, perkembangan Islam juga dihubungkan dengan letak geografis. Sebelum Islam datang, kota Mekah merupakan pusat perdagangan di Jazirah Arab, Nabi Muhammad SAW sendiri juga berasal dari golongan pedagang. Tradisi Ziarah Mekah membuat kota itu menjadi pusat pertukaran gagasan dan barang. Pengaruh yang dipegang oleh para pedagang muslim dalam jalur perdagangan Afrika-Arab dan Asia-Arab sangat besar dan penting. Hal tersebut membuat peradaban Islam tumbuh, berkembang dan meluas dengan berdasarkan perekonomian dagangnya.
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan Masalahnya meliputi :
a. Bagaimana peruses masa kejayaan islam?
b. Bagaimana cara Islam berkembang?
c. Siapa saja tokoh – tokoh pada masa kejayaan islam ?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah
ini kami buat untuk memenuhi Tugas Agama Islam dimana yang Insya Allah akan
dipresentasikan untuk bahan diskusi menjelang semester ganjil 2014/2015. Ada
pun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu : Untuk mengingat kembali tentang
bagaimana masa kejayaan Islam, untuk mengetahui bagaimana masa kejayaan islam.
Dan mengetahui sederetan tokoh-tokoh masa kejayaan islam dsb.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masa Kejayaan Islam yang
Dinantikan Kembali
Selama
500 tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan, dan
peradabannya yang tinggi (Jacques C. Reister).
Cukup
beralasan jika kita menyatakan bahwa peradaban Eropa tidak dibangun oleh proses
regenerasi mereka sendiri. Tanpa dukungan peradaban Islam yang menjadi
‘dinamo’-nya, Barat bukanlah apa-apa (Montgomery Watt). Peradaban berhutang besar pada Islam (Barack
Obama). Masa Kejayaan Islam yang
Dinantikan Kembali Tajmahal Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa siapa pun
sesungguhnya tak akan bisa mengelak untuk mengakui keagungan peradaban Islam
pada masa lalu dan sumbangsihnya bagi dunia, termasuk dunia Barat, yang
denyutnya masih terasa hingga hari ini. Meski banyak ditutup-tutupi, pengaruh
peradaban Islam terhadap kemajuan Barat saat ini tetaplah nyata.
Lalu,
di manakah kejayaan itu saat ini? Islam masa lalu yang gemilang, yang telah
banyak memengaruhi peradaban umat manusia di dunia ini. Memang merupakan sebuah
realitas sejarah. Dengan “mengenang” kembali masa-masa kejayaan dulu,
diharapkan umat Islam secara sadar dan jujur akan mampu melihat kembali
kebesaran peradaban Islam masa lalu sekaligus mengembalikan potensi untuk hadir
pada masa kini dan masa yang akan datang untuk yang kedua kalinya.
Karena
itu, selain meretrospeksi keagungan peradaban Islam masa lalu, diharapkan ada
upaya untuk memproyeksi sekaligus merekonstruksi kembali masa depan perabadan
Islam di tengah-tengah hegemoni perabadan Barat sekuler saat ini. Peradaban sekuler
itu sekarang sesungguhnya mulai tampak kerapuhannya dan makin kelihatan
tanda-tanda kemundurannya.
Waktu
bergerak maju dan tidak pernah mundur. Begitu juga peristiwa sejarah. Kita
sebagai manusia yang diberi akal, pastinya harus mengingat, apa yang terjadi
pada masa lalu dan bagaimana kejadiannya. Akal bisa memprediksi kejadian yang
akan datang dengan belajar dari masa lalu.
2.2 Periodisasi Sejarah Islam
Dikalangan ahli sejarah terdapat perbedaan
tentang kapan dimulainya sejarah Islam yang telah berusia lebih dari empat
belas abad ini. Di satu pihak menyatakan bahwa sejarah Islam (muslim) dimulai
sejak Nabi Muhammad SAW. diangkat sebagai Rasul, dan berada di Makkah atau tiga
belas tahun sebelum hijrah ke Madinah. Di lain pihak menyatakan, bahwa sejarah
Islam itu dimulai sejak lahirnya negara Madinah yang dipimpin oleh Nabi
Muhammad SAW. Atau tepatnya setelah Nabi Muhammad SAW. Berhijrah ke Madinah
yang sebelumnya bernama Yatsrib.
Timbulnya perbedaan dari kedua belah pihak
tersebut disebabkan karena perbedaan tinjauan tentang unit sejarah. Pihak
pertama melihat bahwa unit sejarah adalah masyarakat. Masyarakat Muslim telah
ada sejak Nabi Muhammad SAW. Menyampaikan seruannya. Malah jumlah mereka
sedikit atau banyak tidak menjadi soal. Disamping itu, meskipun mereka belum
berdaulat, tetapi sudah terikat dalam satu organisasi yang memiliki corak
tersendiri. Sedangkan pihak kedua melihat bahwa niat sejarah itu adalah Negara,
sehingga sejarah Islam mulai dihitung sejak lahirnya Negara Madinah.
Perbedaan pendapat tersebut akan tercermin
pada pembagian periodisasi sejarah (kebudayaan) Islam yang dikemukakan oleh
para ahli, terutama dalam hal tahun permulaan sejarah Islam pada periode
pertama atau biasa disebut periode klasik, dan bahkan ada yang menyebutkan
sebagai periode praklasik guna mengisi babakan sejarah Islam yang belum
disebutkan secara tegas dalam periode klasik tersebut.
Hasjimy menyatakan
bahwa para ahli sejarah kebudayaan telah membagi sejarah kebudayaan Islam
kepada sembilan (9) periode, sesuai dengan perubahan-perubahan politik,
ekonomi, dan social dalam masyarakat Islam selama masa-masa itu. Kesembilan
periode itu adalah, sebagai berikut:
1. Masa permulaan Islam, yang
dimulai sejak lahirannya Islam pada tanggal 17 Ramadhan 12 tahun sebelum hijrah
sampai tahun 41 Hijriyah, atau 6 Agustus 610 sampai 661 M;
2. Masa Daulah Amawiyah: dari
tahun 41-132 H. ( 661-750 M );
3. Masa Daulah Abbasiyah
Islam: dari tahun 132-232 H. ( 750-847 M );
4. Masa Daulah Abbasiyah II:
dari tahun 232-334 H. ( 847-946 M );
5. Masa Daulah Abbasiyah III:
dari tahun 334-467 H. ( 946-1075 M );
6. Masa Daulah Abbasiyah IV:
dari tahun 467-656 H. ( 1075-1261 M );
7. Masa Daulah Mungoliyah:
dari tahun 656-925 H. ( 1261-1520 M );
8. Masa Daulah Utsmaniyah:
dari tahun 925-1213 H. ( 1520-1801 M );
9. Masa Kebangkitan Baru: dari
tahun 1213 H. (1801 M ) sampai awal abad 20.
Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa
periode sejarah kebudayaan Islam dimulai sejak Nabi Muhammad SAW. Diangkat
menjadi Rasul, pada tahun 12/13 tahun sebelum hijrah. Hal ini berarti mendukung
pendapat pihak pertama sebagaimana uraian terdahulu.
Di lain pihak Harun Nasution
juga telah membagi sejarah Islam secara garis besar ke dalam tiga (3) periode
besar, yaitu:
a. Periode klasik (650-1250
M);
Periode klasik merupakan
kemajuan Islam dan dibagi ke dalam dua fase, yaitu pertama: fase ekspansi,
integrasi, dan puncak kemajuan (650-1000 M); kedua: fase disintegrasi,
b. periode pertengahan
(1250-1800 M);
periode pertengahan juga
dibagi ke dalam dua fase, yaitu; fase kemunduran (1250-1500 M) dan fase ketiga
kerajaan besar (1500-1800 M), yang dimulai dengan zaman kemajuan (1500-1700 M)
dan zaman kemunduran (1700-1800 M),
c. periode modern (1800-dan
seterusnya).
Sedang periode modern
merupakan zaman kebangkitan umat Islam.
2.2
Masa Kejayaan Islam
Masa kejayaan Islam terjadi pada sekitar
tahun 650‒1250. Periode ini disebut Periode Klasik. Pada kurun waktu itu,
terdapat dua kerajaan besar, yaitu Kerajaan Umayyah atau sering disebut Daulah
Umayyah dan Kerajaan Abbasiyah yang sering disebut Daulah Abbasiyah.
Pada masa Bani Umayyah, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi: bidang politik, keagamaan,ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.
Pada masa Bani Umayyah, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi: bidang politik, keagamaan,ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.
Sementara perkembangan Islam pada masa
Bani Abbasiyah ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan. Kemajuan
Islam pada masa ini meliputi bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, ilmu bangunan
(arsitektur), sosial, dan bidang militer.
Tentu saja kemajuan umat Islam baik pada masa Bani Umayyah maupun Bani Abbasiyah terjadi tidak secara tiba-tiba. Akan tetapi, ada penyebabnya, yaitu disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Tentu saja kemajuan umat Islam baik pada masa Bani Umayyah maupun Bani Abbasiyah terjadi tidak secara tiba-tiba. Akan tetapi, ada penyebabnya, yaitu disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal
antara lain:
1. konsistensi dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam,
2. ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju,
3. Islam sebagai rahmat seluruh alam,
4. Islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam menggapai kehidupan duniawi dan ukhrawi.
1. konsistensi dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam,
2. ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju,
3. Islam sebagai rahmat seluruh alam,
4. Islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam menggapai kehidupan duniawi dan ukhrawi.
Faktor eksternal antara lain seperti
berikut.
1.
Terjadinya
asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu
pengetahuan. Pengaruh Persia pada saat itu sangat penting di bidang
pemerintahan. Selain itu, mereka banyak berjasa dalam perkembangan ilmu
filsafat dan sastra. Adapun pengaruh Yunani masuk melalui berbagai macam
terjemah dalam banyak bidang ilmu, terutama filsafat.
2. Gerakan Terjemah
Pada masa Periode Klasik, usaha penerjemahan kitab-kitab asing dilakukan dengan giat sekali. Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam ilmu pengetahuan umum terutama di bidang astronomi,kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah.
2. Gerakan Terjemah
Pada masa Periode Klasik, usaha penerjemahan kitab-kitab asing dilakukan dengan giat sekali. Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam ilmu pengetahuan umum terutama di bidang astronomi,kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah.
Selain faktor
tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya gerakan ilmiah
atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik tersebut antara
lain seperti berikut.
1.
Melaksanakan
ajaran al-Qur’ān secara maksimal, di mana banyak ayat dalam al-Qur’ān yang
menyuruh agar kita menggunakan akal untuk berpikir.
2.
Melaksnakan
isi hadis, di mana banyak hadis yang menyuruh kita untuk terus-menerus menuntut
ilmu, meskipun harus ke negeri Cina. Bukan hanya ilmu agama yang dicari, tetapi
ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan kehidupan manusia di dunia ini.
3.
Mengembangkan
ilmu agama dengan berijtihad, ilmu pengetahuan umum dengan mempelajarai ilmu
filsafat Yunani. Maka, pada saat itu banyak bermunculan ulama fiqh, tauhid
(kalam), tafsir, hadis, ulama bidang sains (ilmu kedokteran, matematika, optik,
kimia, fisika, geografi), dan lain-lain.
4.
Ulama
yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan.
2.3
Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam
Banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu. Di sini akan dijelaskan sebagian biografi beberapa tokoh secara singkat. Selanjutnya, tokoh-tokoh yang tidak dijelaskan biografinya, bisa dicari melalui buku-buku lain yang membahasnya. Berikut ini tokoh-tokoh muslim yang telah menyumbangkan karyanya untuk peradaban umat manusia.
1. Ibnu Rusyd (520‒595 H)
Ibnu
Rusyd merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu
Al-Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520 H. dan
wafat di Marakesy (Maroko) pada tahun 595 H. Beliau menguasai ilmu fiqh, ilmu
kalam, sastra Arab, matematika, fisika astronomi, kedokteran, dan filsafat.
Karya-karya beliau antara lain: Kitab Bidayat Al- Mujtahid (kitab yang membahas
tentang fiqh), Kuliyat Fi At-Tib (buku tentang kedokteran yang dijadikan
pegangan bagi para mahasiswa kedokteran di Eropa), Fasl al-Magal fi Ma Bain
Al-Hikmat wa Asy-Syariat. Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan agama
Islam tidak bertentangan, bahkan Islam menganjurkan para penduduknya untuk
mempelajari ilmu Filsafat.
2. Al-Ghazali (450‒505 H)
Al-Ghazali merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan
Islam. Nama lengkapnya Abu Hamid al-Ghazali, lahir di Desa Gazalah, dekat Tus,
Iran Utara pada tahun 450 H dan wafat pada tahun 505 H di Tus juga. Beliau
dididik dalam keluarga dan guru yang zuhud (hidup sederhana dan tidak tamak
terhadap duniawi). Beliau belajar di Madrasah Imam AI-Juwaeni. Setelah beliau
menderita sakit, beliau ber-khalwat (mengasingkan diri dari khalayak ramai
dengan niat beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.) dan kemudian
menjalani kehidupan tasawuf selama 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah,
Madinah, dan Tus. Adapun jasa- jasa beliau terhadap umat Islam antara lain
sebagai berikut.
1.
Memimpin Madrasah Nizamiyah di
Bagdad dan sekaligus sebagai guru besarnya.
2.
Mendirikan madrasah untuk para calon
ahli fiqh di Tus.
3.
Menulis berbagai macam buku yang
jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai tasawwuf, teologi, filsafat, logika, dan
fiqh.
Di
antara bukunya yang terkenal, yaitu Ihya 'Ulum ad-Din, yakni membahas
masalah-masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan tasawwuf berdasarkan al-
Qur'an dan hadis. Dalam bidang filsafat, beliau menulis Tahafut al-Falasifah
(tidak konsistennya para filsuf). Al-Ghazali merupakan ulama yang sangat
berpengaruh di dunia Islam sehingga mendapat gelar Hujjatul Islam (bukti
kebenaran Islam).
3. AI-Kindi (805‒873 M)
3. AI-Kindi (805‒873 M)
Al-Kindi
merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Yakub bin
Ishak AI-Kindi, lahir di Kufah pada tahun 805 M dan wafat di Bagdad pada tahun
873 M. AI-Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif. Hasil karyanya di
bidang-bidang filsafat, logika, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik,
musik, dan matematika. Beliau berpendapat, bahwa filsafat tidak bertentangan
dengan agama karena sama-sama membicarakan tentang kebenaran. Beliau juga
merupakan satu-satunya filosof Islam dari Arab. Ia disebut Failasuf al-Arab
(filosof orang Arab).
4. AI-Farabi (872‒950 M)
4. AI-Farabi (872‒950 M)
Al-Farabi
merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Nashr
Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag AI-Farabi, lahir di Farabi Transoxania pada
tahun 872 M dan wafat di Damsyik pada tahun 950 M. Beliau keturunan Turki.
Al-Farabi menekuni berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain: logika,
musik, kemiliteran, metafisika, ilmu alam, teologi, dan astronomi. Di antara
karya ilmiahnya yang terkenal berjudul Ar- Royu Ahlul al-Mad3nah wa aI-Fad3lah
(pemikiran tentang penduduk negara utama).
5. Ibnu Sina (980‒1037 M)
5. Ibnu Sina (980‒1037 M)
Ibnu
Sina merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu
Ali AI-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di Desa Afsyana dekat Bukhara,
wafat dan dimakamkan di Hamazan. Beliau belajar bahasa Arab, geometri, fisika,
logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran. Pada usia 17
tahun, ia telah terkenal dan dipanggil untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh bin
Mansyur. Beliau menulis lebih dari 200 buku dan di antara karyanya yang
terkenal berjudul Al-Qanun Fi At-Tibb, yaitu ensiklopedi tentang ilmu
kedokteran dan Al-Syifa, ensiklopedi tentang filsafat dan ilmu
pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Selama
500 tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan, dan
peradabannya yang tinggi. Periode tersebut terjadi pada saat para filsuf,
ilmuwan, dan insinyur muslim bisa memberikan banyak konstribusi terhadap
perkembangan teknologi dan kebudayaan. Mereka melakukannya baik dengan menjaga
tradisi yang telah ada maupun dengan menciptakan penemuan-penemuannya sendiri.
Sekitar
750 M - sek. 1258 M adalah masa ketika para filsuf, ilmuwan,
dan insinyur di Dunia
Islam menghasilkan banyak kontribusi
terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan, baik dengan menjaga tradisi
yang telah ada ataupun dengan menambahkan penemuan dan inovasi mereka sendiri.
Banyak dari perkembangan dan pembelajaran ini dapat dihubungan dengan geografi.
Bahkan sebelum kehadiran Islam, kota Mekahmerupakan pusat perdagangan di Jazirah
Arab dan Muhammad sendiri merupakan seorang pedagang.
Banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu yaitu: Ibnu Rusyd, Al-Ghazali, AI-Kindi, AI-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Sina.
DAFTAR PUSTAKA
Buku BSE Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
http://www.google.com/
http://pandidikan.blogspot.com/2010/12/periodesasi-sejarah-islam.html
Terimaksih infonya Gan
BalasHapusBoleh minta pdf nya gan
BalasHapusKirim ke rizalfad18@gmail.com
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbermanfaat gan
BalasHapusizin copy.
BalasHapusBoleh kirim pdfnya ke
BalasHapusyggiedtrwnta@gmail.com
Knpa tidak ada ibnu thufall
BalasHapusthanks for your information
BalasHapusizin copy ya kak
BalasHapus