Kamis, 12 November 2015

Perjalanan Belanda ke Indonesia IPS Kelas VIII SMP



Perjalanan Belanda ke Indonesia
Pada tahun 1595 Linscoten berhasil menemukan tempat-tempat di P.Jawa yang bebas dari tangan Portugis dan banyak menghasilkan rempah-rempah untuk diperdagangkan,Peta yang dibuat oleh Linscoten diberi nama Interatio yang artinya keadaan didalam atau situasi di Indonesia.
Kemudian, berangkatlah 4 buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de houtman pleter de kalzer menuju Indonesia melalui lautan atlantik. Mereka menyusuri pantai barat afrika dan sanapal di tanjung harapan. Dari tanjung harapan, mereka mengarungi lautan hindia dan kemudian masuk ke Indonesia melalui selat sunda. Mereka menghindari jalur selat malaka karena portugis menguasai malaka. Tibalah mereka di pelabuhan banten. Banten,dan pada mulanya kedatangan mereka mendapat sambutan baik dari masyarakat Banten. Kedatangan Belanda diharapkan dapat memajukan perdagangan dan dapat membantu usaha penyerangan ke Palembang yang dipimpin oleh raja Maulana Muhammad,akan tetapi sikap De Houtman semakin kaku dalam perdagangan (hanya mau membeli rempah-rempah pada musim panen dan membeli melalui pejabat atau cina perantara,akhirnya Ia ditangkap dan dibebaskan setelah membayar uang tebusan kemudian meninggalkan Banten). Walaupun demikian de Houtman disambut dengan gegap gempita oleh masyarakat Belanda,ia dianggap sebagai pelopor pelayaran menemukan jalan laut ke Nusantara.
Pada tanggal 28 November 1598 pelayaran baru Belanda dipimpin oleh Jacob van Neck dan Wybrect van Waerwyck dengan 8 buah kapal tiba di Banten.Pada saat itu hubungan Banten dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan Belanda diterima dengan baik. Karena sikap Van Neck yang sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para pembesar Banten ,maka 3 buah kapalnya yang penuh muatan rempah-rempah berhasil dikirim ke Belanda dan 5 buah kapal yang lainnya menuju Maluku. Di Maluku ,Belanda juga diterima dengan baik oleh rakyat Maluku karena dianggap sebagai musuh Portugis yang sedang bermusuhan dengan rakyat Maluku.
Berdirinya VOC (Vereenigde Oost Compagnie)
Keberhasilan ekspedisi-ekspedisi Belanda dalam mengadakan perdagangan rempah-rempah mendorong pengusaha-pengusaha Belanda yang lainnya untuk berdagang ke Nusantara.Diantara mereka terjadi persaingan.Disamping itu mereka harus harus menghadapi persaingan dengan Portugis,Spanyol dan Inggris.Akibatnya mereka saling menderita kerugian,lebih lebih dengan sering terjadinya perampokan perampokan oleh bajak laut.
Atas prakarsa dari 2 orang tokoh Belanda yaitu Pangeran Maurits dan Johan van Olden Barnevelt pada tahun 1602 kongsi-kongsi dagang Belanda dipersatukan menjadi sebuah kongsi dagang besar yang diberinama VOC (Verenigde Oost Indesche Compagnie ) atau ‘Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur’, pengurus pusat VOC terdiri dari 17 orang. VOC membuka kantor pertamanya di Banten yang dikepalai oleh Francois Witter .
Selain untuk menjaga persaingan dengan Bangsa lain yang mencoba masuk ke Indonesia, VOC didirikan untuk tujuan lain, yaitu:
Menghindari persaingan tidak sehat diantara sesama pedagang Belanda untuk keuntungan maksimal.
Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan,baik dengan bangsa-bangsa Eropa lainnya maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol.
Dengan berdirinya VOC maka pemerintah Belanda pun memberikan hak-hak istimewa bagi VOC, agar dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal dan hak-kak itu adalah:
-->Memonopoli perdagangan
-->Mencetak dan mengedarkan uang
-->Mengangkat dan memperhentikan pegawai
-->Mengadakan perjanjian dengan raja-raja
-->Memiliki tentara untuk mempertahankan diri
    Mendirikan benteng
-->Menyatakan perang dan damai
-->Mengangkat dan memberhentikan penguasa-penguasa setempat.

Reaksi Rakyat Terhadap Monopoli Perdagangan Bangsa Belanda di Indonesia.
Kerajaan mataram mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan sultan agung (1613-1645) yang bercita-cita merebut batavia (jayakarta dan sunda kelapa )dan mengusir orang –orang belanda dari bimi indonesia. Untuk mencapai tujuannya sultan agung melakukan 2 kali serangan besar –besaran terhadap kantor dagang VOC.
Serangan pertama yang di lakukan mataram terjadi pada tahun 1628. yang di tunjukan di kantor dagang di jepara. Namun ,usaha serangan ini di ketahui oleh Jan Pieter ZoonCoen,Gubenur VOC yang ditempatkan di batavia . pasukan ke2 langsung di kirim di bawah pimpinan tumenggung suro agul-agul yang di bantu oleh kyai Dipati mandurejo.
NINGRUM HANDAYANI
VIII-A/21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar