TANAMAN WORTEL
A.
DEFINISI
·
Tanaman wortel merupakan tanaman yang
berupa rumput dan cadangan makanannya tersimpan di dalam umbi wortel tersebut.
Wortel memiliki batang yang pendek serta berakar tunggang. Umbinya pun berwarna
kuning kemerah-merahan, dan memiliki kulit yang sangat tipis. Jika Anda
memakannya dengan mentah akan terasa renyah dan sedikit agak manis.
·
Sebenarnya tanaman ini bukan merupakan
tanaman asli dari Indonesia. Tanaman ini berasal dari negri yang berasal dari
Asia Timur dekat dengan Asia Tengah yang memiliki iklim sedang atau sub-tropis.
Di Indonesia pun awalnya budidaya tanaman wortel hanya berpusat di daerah Jawa
Barat. Tepatnya di daerah Lembang dan Cipanas. Tapi setelah mengalami
perkembangan, akhirnya budidaya untuk tanaman wortel menyebar luas ke
daerah-daerah penanam sayuran baik itu di daerah Jawa maupun di daerah luar
Jawa.
·
Mempunyai batang pendek, berakar
tunggang yang bentuk dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang.
Umbi berwarna kuning kemerah- merahan, berkulit tipis, dan jika dimakan mentah terasa renyah dan agak manis.
B.
JENIS-JENIS WORTEL
1. Jenis imperator, yaitu wortel yang memiliki umbi akar berukuran panjang
dengan ujung meruncing dan rasanya kurang manis.
2. Jenis chantenang, yaitu wortel yang memiliki umbi akar berbentuk bulat
panjang dan rasanya manis.
3. Jenis mantes, yaitu wortel hasil kombinasi dari jenis wortel imperator
dan chantenang. Umbi akar wortel berwarna khas oranye.
C.
MANFAAT WORTEL
1. Mengatasi hipertensi
2. Mengatasi luka bakar
3. Mengatasi nyeri haid
4. Menghaluskan wajah
5. Mengatasi sembelit
6. Mengatasi demam pada anak
7. Menyembuhkan batuk
8. Wortel juga dapat dikonsumsi dengan cara dibuat jus wortel. Jus wortel
yang dicampur dengan susu juga merupakan vitamin A ideal untuk bayi. Jus wortel
cocok dicampur dengan jus buah lainnya. Dengan minum jus wortel, gangguan
sakit-sakit di usia tua dapat berkurang dan mungkin akan sembuh.
D.
CARA PENANAMAN WORTEL
A. Benih.
Wortel secara umum diperbanyak dengan benih (biji). Benih wortel dapat diperoleh dari kios/toko saprodi, dan pada umumnya benih yang dijual adalah benih hibrida. Petani tradisonal di Jawa Barat banyak menggunakan benih wortel non hybrid yang diproduksi sendiri. Kebutuhan benih per ha luas lahan berkisar antara 1,5-3 kg benih (setiap 1 gr benih terdiri atas 200 biji wortel).
B. Pengolahan Tanah.
Pengolahan tanah umumnya dilakukan 2 kali yaitu pengolahan kasar dan penghancuran serta sekaligus pembentukan bedengan. Kedalaman olah ±30 cm dan tenggang waktu antara pengolahan tanah I dan II adalah ±7 hari.
Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 1-2 m, tinggi 30 cm dan lebar parit 30 cm. Untuk meningkatkan kesuburan tanah, pada saat pengolahan tanah II sekaligus dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk organic (pupuk kandang, kompos, bokashi atau pupuk hijau) sebanyak 20-40 ton/ha. Pada saat penanaman diberikan campuran pupuk buatan, terdiri atas Urea 100 kg, TSP 100 kg, dan KCL 30 kg.
Wortel secara umum diperbanyak dengan benih (biji). Benih wortel dapat diperoleh dari kios/toko saprodi, dan pada umumnya benih yang dijual adalah benih hibrida. Petani tradisonal di Jawa Barat banyak menggunakan benih wortel non hybrid yang diproduksi sendiri. Kebutuhan benih per ha luas lahan berkisar antara 1,5-3 kg benih (setiap 1 gr benih terdiri atas 200 biji wortel).
B. Pengolahan Tanah.
Pengolahan tanah umumnya dilakukan 2 kali yaitu pengolahan kasar dan penghancuran serta sekaligus pembentukan bedengan. Kedalaman olah ±30 cm dan tenggang waktu antara pengolahan tanah I dan II adalah ±7 hari.
Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 1-2 m, tinggi 30 cm dan lebar parit 30 cm. Untuk meningkatkan kesuburan tanah, pada saat pengolahan tanah II sekaligus dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk organic (pupuk kandang, kompos, bokashi atau pupuk hijau) sebanyak 20-40 ton/ha. Pada saat penanaman diberikan campuran pupuk buatan, terdiri atas Urea 100 kg, TSP 100 kg, dan KCL 30 kg.
C. Penanaman.
Sebelum penanaman terlebih dahulu dibuat alur memanjang ke arah panjang bedengan yang dalamnya ± 2 cm dan jarak antar alur 15-20 cm. Benih wortel sebelum ditanam sebaiknya di campur dengan abu dapur atau pasir halus yang telah diayak agar benih tidak lengket satu sama lainnya. Penanaman dilakukan dengan menaburkan benih secara merata pada alur yang telah dibuat, sehingga diperoleh jarak biji dalam alur 3-5 cm. Setelah penebaran benih, larikan/alur ditutup dengan tanah halus dan jerami/alang-alang/kelopak pisang agar tidak hanyut oleh air hujan. Setelah benih mulai tumbuh (10-14 hari) jerami / alang-alang / kelopak pisang dibuka. Setelah penanaman perlu dilakukan penyiraman, terutama bila tidak turun hujan.
D. Pemeliharaan.
Pemeliharaan tanaman wortel meliputi penyiraman, penjarangan, penyiangan, penggemburan dan pembumbunan. Penyiraman dilakukan khususnya pada saat musim kemarau untuk menjaga kelembaban tanah dan kelangsungan tumbuh tanaman. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada sore hari dengan menggunakan gembor.
Penjarangan adalah kegiatan pengurangan tanaman dengan tujuan agar diperoleh jarak tanam dalam baris yang rapi dan teratur (5 cm) serta kualitas produksi yang baik. Penjarangan dilakukan pada saat tanaman berumur 2-4 minggu (tinggi tanaman ± 5 cm) dengan cara mencabut tanaman yang tumbuhnya kurang baik dan jaraknya terlalu rapat.
Penyiangan dilakukan 2 kali yaitu pada saat tanaman berumur 1 bulan (bersamaan dengan penjarangan) dan umur 60 hari. Tujuan penyiangan adalah untuk memusnahkan gulma (rumput) agar tidak terjadi persaingan dengan tanaman utama (wortel). Untuk menghindari pemadatan tanah dipertanaman, juga dilakukan penggemburan sekaligus pembumbunan bersamaan dengan penjarangan dan penyiangan, agar tanaman leluasa tumbuh dan berkembang.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, perlu diberikan pupuk susulan berupa pupuk buatan. Pemupukan susulan I diberikan pada saat tanaman berumur 2 minggu dengan pupuk Urea sebanyak 50 kg/ha dan pemupukan susulan II diberikan setelah tanaman berumur 1-1,5 bulan dengan campuran pupuk Urea 50 kg dan KCL 20 kg/ha. Cara pemupukan adalah dengan menebarkan pada alur yang dibuat di tengah-tengah barisan tanaman sedalam 3 cm dan ditutup kembali dengan tanah agar tidak terjadi penguapan. Bila saat pemupukan pada musim kemarau, perlu dilakukan penyiraman.
Sebelum penanaman terlebih dahulu dibuat alur memanjang ke arah panjang bedengan yang dalamnya ± 2 cm dan jarak antar alur 15-20 cm. Benih wortel sebelum ditanam sebaiknya di campur dengan abu dapur atau pasir halus yang telah diayak agar benih tidak lengket satu sama lainnya. Penanaman dilakukan dengan menaburkan benih secara merata pada alur yang telah dibuat, sehingga diperoleh jarak biji dalam alur 3-5 cm. Setelah penebaran benih, larikan/alur ditutup dengan tanah halus dan jerami/alang-alang/kelopak pisang agar tidak hanyut oleh air hujan. Setelah benih mulai tumbuh (10-14 hari) jerami / alang-alang / kelopak pisang dibuka. Setelah penanaman perlu dilakukan penyiraman, terutama bila tidak turun hujan.
D. Pemeliharaan.
Pemeliharaan tanaman wortel meliputi penyiraman, penjarangan, penyiangan, penggemburan dan pembumbunan. Penyiraman dilakukan khususnya pada saat musim kemarau untuk menjaga kelembaban tanah dan kelangsungan tumbuh tanaman. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada sore hari dengan menggunakan gembor.
Penjarangan adalah kegiatan pengurangan tanaman dengan tujuan agar diperoleh jarak tanam dalam baris yang rapi dan teratur (5 cm) serta kualitas produksi yang baik. Penjarangan dilakukan pada saat tanaman berumur 2-4 minggu (tinggi tanaman ± 5 cm) dengan cara mencabut tanaman yang tumbuhnya kurang baik dan jaraknya terlalu rapat.
Penyiangan dilakukan 2 kali yaitu pada saat tanaman berumur 1 bulan (bersamaan dengan penjarangan) dan umur 60 hari. Tujuan penyiangan adalah untuk memusnahkan gulma (rumput) agar tidak terjadi persaingan dengan tanaman utama (wortel). Untuk menghindari pemadatan tanah dipertanaman, juga dilakukan penggemburan sekaligus pembumbunan bersamaan dengan penjarangan dan penyiangan, agar tanaman leluasa tumbuh dan berkembang.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, perlu diberikan pupuk susulan berupa pupuk buatan. Pemupukan susulan I diberikan pada saat tanaman berumur 2 minggu dengan pupuk Urea sebanyak 50 kg/ha dan pemupukan susulan II diberikan setelah tanaman berumur 1-1,5 bulan dengan campuran pupuk Urea 50 kg dan KCL 20 kg/ha. Cara pemupukan adalah dengan menebarkan pada alur yang dibuat di tengah-tengah barisan tanaman sedalam 3 cm dan ditutup kembali dengan tanah agar tidak terjadi penguapan. Bila saat pemupukan pada musim kemarau, perlu dilakukan penyiraman.
E.
HAMA DAN PENYAKIT PADA WORTEL
Hama
·
Manggot-manggot
(Psila rosae)
Penyebab kerusakan ini adalah sejenis lalat wortel yang
disebut manggot-manggot (Psila rosae). Periode aktif perusakan adalah saat
larva lalat ini memakan umbi selama 5-7 minggu
·
Semiaphis
dauci
Serangan hama ini ditandai dengan terhentinya
pertumbuhan, tanaman menjadi kerdil, daun-daun menjadi keriting, dan dapat
menyebabkan kematian. Hama ini umumnya menyerang tanaman muda sehingga
menyebabkan kerugian besar. Hama perusak ini adalah serangga berwarna abu-abu
bernama Semiaphis dauci.
Penyakit
·
Bercak daun cercospora
Penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak bulat atau
memanjang yang banyak terdapat di pinggir daun sehingga daun mengeriting karena
bagian yang terserang tidak sama pertumbuhannya dibanding bagian yang sehat.
Penyebab penyakit ini adalah jamur Cercospora carotae
(Pass).
·
Busuk hitam (hawar daun)
Gejala penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak kecil
berwarna cokelat tua sampai hitam bertepi kuning pada daun. Bercak dapat
membesar dan bersatu sehingga mematikan daun-daun (menghitam). Tangkai daun
yang terinfeksi menyebabkan terjadinya bercak memanjang berwarna seperti karat.
Gejala pada akar baru tampak setelah umbi akar disimpan. Pada akar timbul
bercak berbentuk bulat dan tidak teratur, agak mengendap
dengan kedalaman sekitar 3 mm. Jaringan yang busuk berwarna
hitam kehijauan sampai hitam kelam. Terkadang timbul pula kapang kehitaman pada
permukaan bagian yang busuk. Penyebab penyakit ini adalah jamur Alternaria
dauci yang semula disebut Macrosporium carotae.
F.
PH, CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN
ph =5,5-6,5
Curah Hujan = 2000–7000 mm/tahun dengan bulan kering
<4,5 bulan/tahun.
Suhu = 22-24°
C
Kelembaban = 80 – 90%
G.
MASA PANEN WORTEL
Wortel dapat dipanen setelah 100
hari tergantung dari jenisnya. Pemanenan tidak boleh terlambat karena umbi akan
semakin mengeras (berkayu) sehingga tidak disukai konsumen.
Cara pemanenan dilakukan dengan
jalan mencabut umbi beserta akarnya. Untuk memudahkan pencabutan sebaiknya
tanah digemburkan dahulu. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari agar dapat
segera dipasarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar