Sejarah Musik
Mesir
Seni
musik di Mesir dapat diketahui dengan adanya penemuan literatur pada prasasti
yang sempat ditinggalkan. Misalnya, dalam prasasti tersebut ditemukan harpa, lyra, mandolin, dan suling dalam bentuk tunggal
maupun ganda. Sejarah membuktikan bahwa lagu-lagu mesir kuno memakai paling
banyak hanya empat nada saja. Maka kemudian tetrachord (empat dawai) itu adalah
dasar seni musik mereka, namun hal ini baru dirumuskan oleh Phytagoras yang
hidup pada 570-480 SM di Yunani, dan sampai saat sekarang masih terdengar
lagu-lagu yang tersusun dari empat nada tersebut di lembah sungai Nil. Mesir beranggapan bahwa seni musik merupakan warisan
raja-raja dewa yang dinamai ISIS.
Selanjutnya, perkembangan
musik di Mesir mencatat bahwa pada pemerintahan dari Pharao yang pertama (sejak
tahun 3892 SM) telah ditentukan tujuh nada suci oleh para imam agung yang
dinyanyikan oleh para pria maupun wanita di kuil, dan semata-mata hanyalah nada
vocal tanpa boleh diiringi oleh alat musik apapun. Sedangkan instrument yang
baku dipakai oleh bangsa Mesir pada waktu itu adalah seruling dan harpa
(Tebuni) yang terdiri dari berbagai macam jenisnya.
Sejarah Musik
Arab
Tidak
lama setelah Islam meluas keseluruh apa yang lazim disebut "Orient”,
bangsa Arab, dengan bertolak dari nilai-nilai budaya Yunani, mengembangkan seni
dan ilmu pengetahuan sedemikian rupa, sehingga bangsa Arab ketika itu dapat
dianggap sebagai bangsa yang paling beradab di dunia. Di zaman kekuasaan Harun
al-Rasyid (768-809 M) kota Baghdad menjadi pusat dari kebudayaan Islam.
Pertemuan
arkheonologi di Arab Selatan membuktikan bahwa Tabal, anak Lamak menemukan tambolin (duff) serta gendang (tabl). Adiknya yang bernama Dilal menemukan Iyra (Mizaf) dan ayah mereka menemukan lute (‘ud). Irama Rajaz yaitu irama erjalanan Badui
(Badawi) yang konon diambil dari irama langkah unta.
Musik Arab menampakkan diri sebagai musik vokal dan instrumental maupun paduan dari keduanya; sebagai musik profan maupun musik religius. Tapi satu karakteristik dari semua ekspresi musik Arab adalah bahwa semua ragam dari musik Arab didasarkan pada prinsip maqam, yaitu sistem pemakaian berbagai modus.
Musik Arab menampakkan diri sebagai musik vokal dan instrumental maupun paduan dari keduanya; sebagai musik profan maupun musik religius. Tapi satu karakteristik dari semua ekspresi musik Arab adalah bahwa semua ragam dari musik Arab didasarkan pada prinsip maqam, yaitu sistem pemakaian berbagai modus.
Kendati
demikian, beberapa segi yang telah dikemukakan di atas mudah-mudahan dapat
menggerakkan hati kita untuk secara serius memperdalam pengetahuan kita
mengenai musik Arab serta melihat kemungkinan untuk menekuni musiknya secara
praktis. Kita dari dunia ketiga yang terbiasa memandang Eropa sebagai individu
dan bangsa yang superior, sebetulnya sedikit banyak dapat merasa bangga,
setelah mengetahui, bahwa bangsa Arab, sebagai representasi dari bangsa
non-Eropa (baca; Orient), pernah lebih maju secara kultural ketimbang bangsa
Eropa.
[1] Abd al-Qadir,
Anonymus dan al-Ladiqi hanya melakukan komentar pada sistem dari Safi al-Din,
sedangkan Mihail Misaqa, seorang ahli teori musik zaman baru, memaparkan sistem
seperempat nada atau sistem 24 nada.
[2] Dalam sistem
nada Pythagorean, perbandingan nada-nada hanya memakai proporsi dari angka dua
dan tiga.
[3] Tangga nada
"chromatis” adalah tangga nada yang memiliki rangkaian 12 nada dalam satu
oktav.
[4] Sebuah sistem
nada yang dikemukakan oleh Misaqa.
Alat musik gendang di Arab disebut tabl, di
Ibrani disebut tibela, di Syria disebut table, di Babilonia disebut tabulla, di
India disebut table dan di Arab disebut dawul.
Sejarah Musik
India
Perkembangan
musik India dimulai kira-kira sejak abad ke-2 setelah masehi. Bangsa Arya yang
bermigrasi ke India membawa pengaruh yang besar terhadap perkembangan musik di
India. Musik bagi bangsa India memiliki arti tersendiri, yang pengaruhnya
sangat besar terhadap magis, religius, kesusastraan, ilmu, dan seni lainnya.
Permulaan dan inspirasi bagi musik India adalah memuja para dewa dan dewi. Menurut legenda, dewa Shiwa yang menciptakan suara, irama, dan tari-tarian yang lalu Ia turunkan lewat orang bijak dan diajarkan kepada manusia. Seorang guru yang bernama Narada adalah seorang musisi spiritual dan penyanyi yang menulis buku risalah tentang musik naradasiksa. Guru bernama Barata yang menulis Natyasastra yang berisikan tentang musik, tarian dan drama.
Sebuah tradisi yang sejak dulu tidak tertulis sangat sulit untuk dilacak untuk dievaluasi. Namun sumber-sumber musik India kuno dapat ditemukan di Sarna Verda. Berisikan ikhtisar dari nyanyian-nyanyian yang dinyanyikan jaman dulu oleh pendeta brahma kepada dewa-dewi vedic.(sekitar 100 – 600 BC) Sarna Verda juga menjelaskan tentang 7 not dalam scale dan 3 macam instrumen. Yaitu Vina (instrumen musik dengan 7 senar), Veni (suling), dan dundubhi (drum).
Musik india merupakan musik asli yang berasal dari india dan diciptakan oleh mereka sendiri dengan menggunakan alat muasik yang tidak modern dan sangar tradisional. Dan sampai hari ini juga mereka tetap mempertahankan konsep mereka dalam bermusik, jenis musik tetap dipertahankan sebagai bentuk kecintaan mereka akan warna musiknya sendiri.
Di india, ada suatu jenis musik yang bernama Raga (yang memiliki arti : colour atau mood) dipakai di dalam musik klasik india. Jenis musik raga dimainkan pada waktu yang berbeda-beda atau biasanya dihubungkan dengan musim. Musik klasik yang dipakai dalam india itu adalah raga, dan selalu raga. Kalau bukan musik klasik yaitu seperti yang ada di film-film india yang populer atau ghazals terkadang memakai raga di dalam komposisi musik mereka. Ragini merupakan sebutan jika yang memainkan musiknya adalah wanita.
Raga menggambarkan suatu bentuk regenerasi dari latihan melodi. Itu juga merupakan suatu set dari peraturan untuk membentuk suatu melody. Menggambarkan aturan untuk ke atas (aaroha) dan down (ayroha) skala. Yang mana swaras harus mencari lagi dan not mana yang harus digunakan lebih sparingly, not mana yang harus sung dengan gamak, phrase yang harus digunakan, phrase yang harus dibuang dan begitu selanjutnya. Hasilnya adalah suatu framework yang nantinya dapat digunakan untuk menggabungkan atau mengimprovisasi melodi, membiarkan untuk suatu variasi yang tak berkesudahan dengan satu set not.
Permulaan dan inspirasi bagi musik India adalah memuja para dewa dan dewi. Menurut legenda, dewa Shiwa yang menciptakan suara, irama, dan tari-tarian yang lalu Ia turunkan lewat orang bijak dan diajarkan kepada manusia. Seorang guru yang bernama Narada adalah seorang musisi spiritual dan penyanyi yang menulis buku risalah tentang musik naradasiksa. Guru bernama Barata yang menulis Natyasastra yang berisikan tentang musik, tarian dan drama.
Sebuah tradisi yang sejak dulu tidak tertulis sangat sulit untuk dilacak untuk dievaluasi. Namun sumber-sumber musik India kuno dapat ditemukan di Sarna Verda. Berisikan ikhtisar dari nyanyian-nyanyian yang dinyanyikan jaman dulu oleh pendeta brahma kepada dewa-dewi vedic.(sekitar 100 – 600 BC) Sarna Verda juga menjelaskan tentang 7 not dalam scale dan 3 macam instrumen. Yaitu Vina (instrumen musik dengan 7 senar), Veni (suling), dan dundubhi (drum).
Musik india merupakan musik asli yang berasal dari india dan diciptakan oleh mereka sendiri dengan menggunakan alat muasik yang tidak modern dan sangar tradisional. Dan sampai hari ini juga mereka tetap mempertahankan konsep mereka dalam bermusik, jenis musik tetap dipertahankan sebagai bentuk kecintaan mereka akan warna musiknya sendiri.
Di india, ada suatu jenis musik yang bernama Raga (yang memiliki arti : colour atau mood) dipakai di dalam musik klasik india. Jenis musik raga dimainkan pada waktu yang berbeda-beda atau biasanya dihubungkan dengan musim. Musik klasik yang dipakai dalam india itu adalah raga, dan selalu raga. Kalau bukan musik klasik yaitu seperti yang ada di film-film india yang populer atau ghazals terkadang memakai raga di dalam komposisi musik mereka. Ragini merupakan sebutan jika yang memainkan musiknya adalah wanita.
Raga menggambarkan suatu bentuk regenerasi dari latihan melodi. Itu juga merupakan suatu set dari peraturan untuk membentuk suatu melody. Menggambarkan aturan untuk ke atas (aaroha) dan down (ayroha) skala. Yang mana swaras harus mencari lagi dan not mana yang harus digunakan lebih sparingly, not mana yang harus sung dengan gamak, phrase yang harus digunakan, phrase yang harus dibuang dan begitu selanjutnya. Hasilnya adalah suatu framework yang nantinya dapat digunakan untuk menggabungkan atau mengimprovisasi melodi, membiarkan untuk suatu variasi yang tak berkesudahan dengan satu set not.
Sistem Nada Musik India
Semenjak abad ke-19 India memiliki susunan tangga nada yang tetap. Dalam satu oktaf telah ditetapkan terbagi menjadi 22 syurti (interval) yang tidak sama. Deretan nada pokok pada musik India ada 2, yaitu sa-grama dan me-grama. Masing-masing dari deretan nada pokok tersebut memiliki tujuh nada yang dapat dinaikkan atau diturunkan dengan berbagai cara.
Instrumen musik India sangat beragam diantaranya :
1.
Gendang yang terdiri 300 macam
2.
Vina (bim) mempunyai 7 senar (sejenis kecapi) yang berasal dari
India
3.
Dibruba
4.
Sitar yang menyerupai Vina tapi lebih
kecil
5.
Shannai yang memiliki bonggol yang
terbuat dari sejenis labu-labuan
6.
Rabab
7.
Biola
8.
Tambura sejenis gitar 4 senar
9.
Tabla yang berupa sepasang gendang
berbentuk belanga/periuk
10. Flute merupakan suling India
Contoh Lagu India
- Kuch-kuch hota Hai
- Dil kya kare
- Barso re
- Des Rangila Rangila
- Chanda chamke cham cham
- Chaiya Chaiya
- Kuch-kuch hota Hai
- Dil kya kare
- Barso re
- Des Rangila Rangila
- Chanda chamke cham cham
- Chaiya Chaiya
-Hymne Hindustan
Sejarah
Musik China
Musik China
dimulai pada awal peradaban Cina dengan dokumen dan artefak memberikan bukti
budaya musik yang berkembang dengan baik sejak Dinasti Zhou (1122 SM – 256 SM).
Saat ini, musik terus warisan tradisional yang kaya dalam satu aspek, sementara
muncul ke bentuk yang lebih kontemporer pada waktu yang sama. Pendiri
legendaris musik dalam mitologi Cina adalah Ling Lun, yang membuat pipa bambu
disetel ke suara burung.
Dinasti Era (1122 SM – 1911)Menurut Mencius, seorang penguasa yang kuat sekali bertanya kepadanya apakah itu moral jika ia lebih suka musik populer ke klasik. Jawabannya adalah bahwa hanya penting bahwa penguasa cinta rakyatnya. Imperial Musik Biro, pertama kali didirikan pada Dinasti Qin (221-07 SM), sangat diperluas di bawah Kaisar Han Wu Di (140-87 SM) dan dibebankan dengan pengawasan pengadilan musik dan musik militer dan menentukan musik apa yang rakyat akan resmi diakui. Pada dinasti selanjutnya, perkembangan musik Cina sangat dipengaruhi oleh musik asing, terutama Asia Tengah.
Musik tertua yang tertulis diketahui adalah Youlan atau Anggrek Solitary, dihubungkan dengan Konfusius (lihat artikel guqin untuk sampel tablature). The berbunga baik didokumentasikan besar pertama musik Cina untuk qin selama Dinasti Tang, meskipun qin diketahui telah dimainkan sejak sebelum Dinasti Han.
Di Cina kuno posisi musisi jauh lebih rendah dibandingkan dengan pelukis, meskipun musik dipandang sebagai pusat harmoni dan umur panjang negara. Hampir setiap kaisar mengambil lagu-lagu rakyat serius, mengirim petugas untuk mengumpulkan lagu untuk memeriksa akan populer. Salah satu Klasik Confucianist, Shi Jing (The Classic Puisi), berisi banyak lagu-lagu rakyat yang berasal dari 800 SM hingga sekitar 400 SM. Susunan tangga nada tertua bangsa Cina terdiri dari 5 tingkat (trep) yaitu dari nada F sampai D sedangkan nada B dan E tidak ada.
Dinasti Era (1122 SM – 1911)Menurut Mencius, seorang penguasa yang kuat sekali bertanya kepadanya apakah itu moral jika ia lebih suka musik populer ke klasik. Jawabannya adalah bahwa hanya penting bahwa penguasa cinta rakyatnya. Imperial Musik Biro, pertama kali didirikan pada Dinasti Qin (221-07 SM), sangat diperluas di bawah Kaisar Han Wu Di (140-87 SM) dan dibebankan dengan pengawasan pengadilan musik dan musik militer dan menentukan musik apa yang rakyat akan resmi diakui. Pada dinasti selanjutnya, perkembangan musik Cina sangat dipengaruhi oleh musik asing, terutama Asia Tengah.
Musik tertua yang tertulis diketahui adalah Youlan atau Anggrek Solitary, dihubungkan dengan Konfusius (lihat artikel guqin untuk sampel tablature). The berbunga baik didokumentasikan besar pertama musik Cina untuk qin selama Dinasti Tang, meskipun qin diketahui telah dimainkan sejak sebelum Dinasti Han.
Di Cina kuno posisi musisi jauh lebih rendah dibandingkan dengan pelukis, meskipun musik dipandang sebagai pusat harmoni dan umur panjang negara. Hampir setiap kaisar mengambil lagu-lagu rakyat serius, mengirim petugas untuk mengumpulkan lagu untuk memeriksa akan populer. Salah satu Klasik Confucianist, Shi Jing (The Classic Puisi), berisi banyak lagu-lagu rakyat yang berasal dari 800 SM hingga sekitar 400 SM. Susunan tangga nada tertua bangsa Cina terdiri dari 5 tingkat (trep) yaitu dari nada F sampai D sedangkan nada B dan E tidak ada.
Ciri khas musik Cina
adalah unik, memiliki gaya kontras tempo cepat dan lamabat. Alat musik Cina
bisa digolongkan dalam kelompok alat musik petik, perkusi dan tiup.
1. Qin atau guqin adalah alat musik yang
memiliki tujuh dawai dan rongga resonanan bunyi yang cocok memainkan lagu
berwatak kuat, agung dan lembut
2. Zheng memiliki 12 atau 13 dawai
3. Pi-pha adalah jenis alat musik petik yang
mirip dengan guqin
4. Erbu adalah instrumen berdawai yang berevolusi
dan xiqin, jiqin dan buqin
5. Xiao terbentuk dari beberapa buluh yang
disusun bersama
6. Yang-Qin adalah alat musik perkusi/pukul
yang terbuat dari tiga bagian utama yakni bingkai dawai dan tuts
7.
Biana-bong
adalah alat musik perkusi yang dibuat dari bel berbagai ukuran dan beberapa
lubang. Jumlah bel bisa 9, 13, 16, 64 dan seterusnya.
Sejarah Musik
Jepang
Sejarah Musik Jepang mencakup beragam seniman dalam gaya yang berbeda baik tradisional dan modern. Kata untuk musik di Jepang adalah 音 楽 (ongaku), menggabungkan kanji 音 ("on" suara) dengan 楽 kanji (kenyamanan "Gaku" menyenangkan,). Dalam sejarah, Jepang adalah pasar musik terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat, dan sebagian besar pasar didominasi oleh seniman Jepang.
Bentuk tertua dari musik Jepang tradisional shōmyō (声明 atau Anda bisa menggunakan 声明), nyanyian Buddha, dan gagaku (雅 楽), pengadilan musik orkestra, yang keduanya merupakan tanggal dengan periode Nara dan Heian.
Gagaku adalah jenis musik klasik yang telah dimainkan pada pengadilan Imperial sejak Periode Heian. Kagurauta (神 楽 歌), Azumaasobi (东 游) dan Yamatouta (大 和歌) adalah perkumpulan adat asli jepang. Tōgaku (唐 楽) dan komagaku berasal dari dinasti Tang Cina melalui Semenanjung Korea. Selain itu, gagaku dibagi menjadi kangen (管弦) (musik instrumental) dan bugaku (舞 楽) (tari disertai dengan gagaku).
Musik daerah / Folk music
Hoshi Biwa, Biwa Heike, Moso, dan Goze
The Biwa (琵琶), suatu bentuk kecapi berleher pendek, dimainkan oleh sekelompok penyanyi keliling (Hoshi Biwa) (琵琶 法师) yang digunakan untuk mengiringi cerita. Yang paling terkenal dari cerita ini adalah The Tale dari Heike, sejarah abad ke-12 kemenangan klan Minamoto atas Taira. Biwa Hoshi mulai mengorganisir diri mereka ke dalam sebuah asosiasi serikat-seperti (TODO), bagi laki-laki tunanetra pada awal abad ketiga belas. Asosiasi ini ahirnya dikendalikan oleh sebagian besar dari budaya musik Jepang.
Min'yo music rakyat
Lagu-lagu rakyat Jepang (min'yo) dapat dikelompokkan dan diklasifikasikan dalam banyak cara namun sering sangat dekat dengan empat kategori pemikiran utama yaitu : lagu pekerjaan, lagu-lagu keagamaan (seperti sato Kagura, sebuah bentuk musik Shintoist), lagu yang digunakan untuk pertemuan seperti pernikahan, pemakaman, dan festival (Matsuri, terutama Obon), dan lagu anak-anak (warabe Uta).
Dalam min'yo, penyanyi biasanya disertai dengan kecapi tiga senar (dikenal dengan shamisen), taiko drum, dan seruling bambu yang disebut shakuhachi. Instrumen lainnya yang dapat menyertai adalah seruling melintang dikenal sebagai shinobue, sebuah lonceng yang dikenal sebagai kane, tangan drum yang disebut tsuzumi, serta 13-senar sitar yang dikenal sebagai koto. Di Okinawa, instrumen utama adalah sanshin. Ini adalah instrumen tradisional Jepang, tapi instrumentasi modern seperti gitar listrik dan synthesizer juga digunakan dalam zaman ini, ketika penyanyi enka membawakan lagu-lagu tradisional min'yo (Enka menjadi semua genre musik Jepang).
Kata yang sering terdengar ketika berbicara tentang min'yo adalah ondo, Bushi, bon uta, dan Komori uta. ondo Sebuah gambaran umum setiap lagu rakyat dengan ayunan khas yang dapat didengar sebagai 2 / 4 irama (meskipun biasanya tidak mengelompokkan ketukan). Lagu rakyat khas terdengar pada tarian festival Obon kemungkinan besar akan seperti sebuah ondo. Fushi adalah lagu dengan melodi khas. Sangat terkenal, sebutannya "Bushi" , yang berarti "ritme" atau "melodi". Kata ini jarang dipakai, tetapi biasanya diawali oleh sebuah istilah yang mengacu pada pekerjaan, lokasi, nama pribadi atau sejenisnya. Bon uta, sesuai deskripsi namanya, adalah lagu untuk Obon, festival lentera orang mati. Komori Uta adalah lagu pengantar tidur anak-anak. Nama-nama lagu min'yo sering memiliki istilah deskriptif, biasanya di akhir. Sebagai contoh: Tokyo Ondo, Kushimoto Bushi, Hokkai Bon Uta, dan Itsuki no Komoriuta.
Musik Ryukyuan adalah Musik rakyat Okinawan
Umui, lagu-lagu religius, Shima Uta, lagu tari, dan, terutama kachāshī, musik perayaan hidup, semua populer dalam Sejarah Musik Tradisional Jepang .
Musik rakyat Okinawan bervariasi dari musik rakyat daratan Jepang dalam beberapa cara.
Awalnya, musik rakyat Okinawan sering disertai oleh sanshin sedangkan di daratan Jepang, shamisen menyertai sebagai gantinya. Instrumen lainnya termasuk Okinawa sanba (yang menghasilkan suara klik yang mirip dengan alat musik), taiko dan Yubi-bue (指 笛?).
Kedua, nada suara. Skala pentatonik, yang bertepatan dengan skala pentatonik utama disiplin ilmu musik Barat, sering terdengar di min'yo dari pulau-pulau utama Jepang, lihat skala minyō. Dalam skala nada pentatonis subdominant dan nada penting (derajat skala 4 dan 7 dari skala besar Barat) dihilangkan, sehingga skala musik dengan tidak ada langkah ½ antar nada masing-masing. (Do, Re, Mi, Jadi, La di solfeggio, atau derajat skala 1, 2, 3, 5, dan 6) Okinawan min'yo, ternyata ditandai dengan skala yang mencakup setengah-langkah dihilangkan dalam skala pentatonik tersebut , jika dianalisis dalam disiplin music barat. Bahkan, skala yang paling umum digunakan di Okinawa min'yo termasuk derajat skala 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Nama Alat musik tradisional jepang
Sejarah Musik Jepang mencakup beragam seniman dalam gaya yang berbeda baik tradisional dan modern. Kata untuk musik di Jepang adalah 音 楽 (ongaku), menggabungkan kanji 音 ("on" suara) dengan 楽 kanji (kenyamanan "Gaku" menyenangkan,). Dalam sejarah, Jepang adalah pasar musik terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat, dan sebagian besar pasar didominasi oleh seniman Jepang.
Bentuk tertua dari musik Jepang tradisional shōmyō (声明 atau Anda bisa menggunakan 声明), nyanyian Buddha, dan gagaku (雅 楽), pengadilan musik orkestra, yang keduanya merupakan tanggal dengan periode Nara dan Heian.
Gagaku adalah jenis musik klasik yang telah dimainkan pada pengadilan Imperial sejak Periode Heian. Kagurauta (神 楽 歌), Azumaasobi (东 游) dan Yamatouta (大 和歌) adalah perkumpulan adat asli jepang. Tōgaku (唐 楽) dan komagaku berasal dari dinasti Tang Cina melalui Semenanjung Korea. Selain itu, gagaku dibagi menjadi kangen (管弦) (musik instrumental) dan bugaku (舞 楽) (tari disertai dengan gagaku).
Musik daerah / Folk music
Hoshi Biwa, Biwa Heike, Moso, dan Goze
The Biwa (琵琶), suatu bentuk kecapi berleher pendek, dimainkan oleh sekelompok penyanyi keliling (Hoshi Biwa) (琵琶 法师) yang digunakan untuk mengiringi cerita. Yang paling terkenal dari cerita ini adalah The Tale dari Heike, sejarah abad ke-12 kemenangan klan Minamoto atas Taira. Biwa Hoshi mulai mengorganisir diri mereka ke dalam sebuah asosiasi serikat-seperti (TODO), bagi laki-laki tunanetra pada awal abad ketiga belas. Asosiasi ini ahirnya dikendalikan oleh sebagian besar dari budaya musik Jepang.
Min'yo music rakyat
Lagu-lagu rakyat Jepang (min'yo) dapat dikelompokkan dan diklasifikasikan dalam banyak cara namun sering sangat dekat dengan empat kategori pemikiran utama yaitu : lagu pekerjaan, lagu-lagu keagamaan (seperti sato Kagura, sebuah bentuk musik Shintoist), lagu yang digunakan untuk pertemuan seperti pernikahan, pemakaman, dan festival (Matsuri, terutama Obon), dan lagu anak-anak (warabe Uta).
Dalam min'yo, penyanyi biasanya disertai dengan kecapi tiga senar (dikenal dengan shamisen), taiko drum, dan seruling bambu yang disebut shakuhachi. Instrumen lainnya yang dapat menyertai adalah seruling melintang dikenal sebagai shinobue, sebuah lonceng yang dikenal sebagai kane, tangan drum yang disebut tsuzumi, serta 13-senar sitar yang dikenal sebagai koto. Di Okinawa, instrumen utama adalah sanshin. Ini adalah instrumen tradisional Jepang, tapi instrumentasi modern seperti gitar listrik dan synthesizer juga digunakan dalam zaman ini, ketika penyanyi enka membawakan lagu-lagu tradisional min'yo (Enka menjadi semua genre musik Jepang).
Kata yang sering terdengar ketika berbicara tentang min'yo adalah ondo, Bushi, bon uta, dan Komori uta. ondo Sebuah gambaran umum setiap lagu rakyat dengan ayunan khas yang dapat didengar sebagai 2 / 4 irama (meskipun biasanya tidak mengelompokkan ketukan). Lagu rakyat khas terdengar pada tarian festival Obon kemungkinan besar akan seperti sebuah ondo. Fushi adalah lagu dengan melodi khas. Sangat terkenal, sebutannya "Bushi" , yang berarti "ritme" atau "melodi". Kata ini jarang dipakai, tetapi biasanya diawali oleh sebuah istilah yang mengacu pada pekerjaan, lokasi, nama pribadi atau sejenisnya. Bon uta, sesuai deskripsi namanya, adalah lagu untuk Obon, festival lentera orang mati. Komori Uta adalah lagu pengantar tidur anak-anak. Nama-nama lagu min'yo sering memiliki istilah deskriptif, biasanya di akhir. Sebagai contoh: Tokyo Ondo, Kushimoto Bushi, Hokkai Bon Uta, dan Itsuki no Komoriuta.
Musik Ryukyuan adalah Musik rakyat Okinawan
Umui, lagu-lagu religius, Shima Uta, lagu tari, dan, terutama kachāshī, musik perayaan hidup, semua populer dalam Sejarah Musik Tradisional Jepang .
Musik rakyat Okinawan bervariasi dari musik rakyat daratan Jepang dalam beberapa cara.
Awalnya, musik rakyat Okinawan sering disertai oleh sanshin sedangkan di daratan Jepang, shamisen menyertai sebagai gantinya. Instrumen lainnya termasuk Okinawa sanba (yang menghasilkan suara klik yang mirip dengan alat musik), taiko dan Yubi-bue (指 笛?).
Kedua, nada suara. Skala pentatonik, yang bertepatan dengan skala pentatonik utama disiplin ilmu musik Barat, sering terdengar di min'yo dari pulau-pulau utama Jepang, lihat skala minyō. Dalam skala nada pentatonis subdominant dan nada penting (derajat skala 4 dan 7 dari skala besar Barat) dihilangkan, sehingga skala musik dengan tidak ada langkah ½ antar nada masing-masing. (Do, Re, Mi, Jadi, La di solfeggio, atau derajat skala 1, 2, 3, 5, dan 6) Okinawan min'yo, ternyata ditandai dengan skala yang mencakup setengah-langkah dihilangkan dalam skala pentatonik tersebut , jika dianalisis dalam disiplin music barat. Bahkan, skala yang paling umum digunakan di Okinawa min'yo termasuk derajat skala 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Nama Alat musik tradisional jepang
· Biwa (琵琶)
· Fue (笛)
· Hichiriki (篳篥)
· Hocchiku (法竹)
· Hyoshigi (拍子木)
· Kane (鐘)
· Kakko (鞨鼓)
· Kokyū (胡弓)
· Koto (琴)
· Niko (二胡)
· Okawa (AKA Ōtsuzumi) (大鼓)
· Ryūteki (竜笛)
· Sanshin (三線)
· Shakuhachi (bamboo flute) (尺八)
· Shamisen (三味線)
· Shime-Daiko (締太鼓)
· Shinobue (篠笛)
· Shō (笙)
· Fue (笛)
· Hichiriki (篳篥)
· Hocchiku (法竹)
· Hyoshigi (拍子木)
· Kane (鐘)
· Kakko (鞨鼓)
· Kokyū (胡弓)
· Koto (琴)
· Niko (二胡)
· Okawa (AKA Ōtsuzumi) (大鼓)
· Ryūteki (竜笛)
· Sanshin (三線)
· Shakuhachi (bamboo flute) (尺八)
· Shamisen (三味線)
· Shime-Daiko (締太鼓)
· Shinobue (篠笛)
· Shō (笙)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar